ECONOMICS

Genjot Produksi, Krakatau Steel Siap Operasikan Pabrik HSM 2

Shifa Nurhaliza 27/03/2021 12:50 WIB

Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi mencapai USD521 juta ini nantinya akan semakin memperkuat kapasitas produksi

Genjot Produksi, Krakatau Steel Siap Operasikan Pabrik HSM 2 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) segera mengoperasikan pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) di Cilegon pada April 2021 mendatang.

Pabrik yang dibangun dengan nilai investasi mencapai USD521 juta ini nantinya akan semakin memperkuat kapasitas produksi perseroan sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan baja domestik atau ekspor.

Direktur Utama KRAS, Silmy Karim menjelaskan dengan dioperasikannya HSM 2 itu nantinya kapasitas produksi Hot Rolled Coil (HRC) Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahun. Pabrik HSM 2 ini akan menghasilkan produk baja HRC yang biasanya digunakan untuk general structure, otomotif, serta bahan baku pipa baja. Jika ditambah dengan pabrik HRC existing dengan kapasitas mencapai 2,4 juta ton per tahun, maka total kapasitas produksi HRC KRAS mencapai 3,9 juta ton per tahun.

Silmy menambahkan, bahwa siap beroperasinya pabrik baru ini akibat peran serta dan dukungan pemerintah sehingga industri domestik semakin terlindungi dari serbuan produk impor.

Dengan berbagai kebijakan strategis pemerintah, salah satunya pengendalian importasi dan menjaga kualitas besi dan baja dalam negeri menjadikan produk KRAS semakin berdaya saing.

"Dengan dukungan dari pemerintah dan peningkatan kapasitas Krakatau Steel yang terus tumbuh, kami yakin Krakatau Steel dapat memenuhi kebutuhan industri baja domestik sehingga kemandirian industri baja nasional dapat terwujud," kata Silmy Karim dalam keterangan resmi, Jumat (26/3/2021).

Sementara itu AGK menyambut baik sederet terobosan dan inovasi dari KRAS, sehingga saat ini kinerja perseroan terus menunjukkan perbaikan.

Dengan adanya pabrik HSM 2, KRAS diyakininya akan semakin kompetitif dan dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk HRC menjadi sebesar 65 persen di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 45 persen.

"Peningkatan pangsa pasar ini adalah hal yang patut kita apresiasi. Kami mendukung manajemen Krakatau Steel untuk terus meningkatkan kinerjanya. Pemerintah percaya Krakatau Steel dapat memberikan kemajuan pada industri baja nasional," tambah Agus Gumiwang Kartasasmita.

Lebih lanjut, disebutkan AGK bahwa konsumsi baja Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, konsumsi baja Indonesia mencapai 15,8 juta ton.

Ke depan masih ada ruang pengembangan industri baja untuk tumbuh seiring dengan pertumbuhan pembangunan infratruktur di Indonesia. Menurut AGK Kemenperin memiliki program subtitusi impor sebesar 35 persen sampai 2022. Dimana produk baja yang dihasilkan dari pabrik HSM 2 milik Krakatau Steel nantinya dapat berkontribusi mengisi ruang impor tersebut.

"Kami berharap Krakatau Steel dapat tumbuh berkembang menjadi lebih besar dan dengan penambahan kapasitas yang dapat menggairahkan utilisasi baja nasional," sebutnya.
(SANDY)

SHARE