ECONOMICS

Genjot Produksi Migas, Pemerintah Perpanjang Kontrak British Petroleum hingga 2055

Rizky Fauzan 23/12/2022 19:52 WIB

Kontrak Kerjasama Tangguh (KKS Tangguh) yang terdiri atas KKS Berau, Muturi dan Wiriagar ini akan berakhir di 2035.

Genjot Produksi Migas, Pemerintah Perpanjang Kontrak British Petroleum hingga 2055 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah resmi memperpanjang kontrak British Petroleum (BP) selaku operator dalam pengembangan Lapangan Tangguh hingga 2055.

Pasalnya, Kontrak Kerjasama Tangguh (KKS Tangguh) yang terdiri atas KKS Berau, Muturi dan Wiriagar ini akan berakhir di  2035.

Perpanjangan KKS ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Kathy Wu, BP Regional President Asia Pacific, beserta perwakilan dari para mitra Tangguh serta disaksikan oleh Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy pada Jumat (23/12/2022) di Jakarta. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif berharap agar BP dapat segera melangsungkan selebrasi berikutnya yaitu penyelesaian Proyek Tangguh Train 3.

“Terima kasih kepada bp yang telah memberikan komitmen untuk menjadi partner Indonesia. Pemerintah juga telah menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan hulu migas Indonesia. Kami disini untuk mendukung kalian, mari kita bekerja sama dengan baik," kata Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jumat (23/12/2022).

Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan, perpanjangan Tangguh tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas nasional, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang.

“Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar USD4.6 miliar atau setara dengan Rp66,7 triliun. Untuk penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar USD5,5 miliar atau setara dengan Rp79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya," ujar Dwi.

Anja-Isabel Dotzenrath, BP Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang bp terhadap Indonesia. 

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini – bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah – untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya. Perpanjangan ini membantu membuka peluang-peluang baru bagi masa depan Tangguh," ungkapnya.

(DES)

SHARE