ECONOMICS

Giant Gelar Pesta Diskon, Wali Kota Serang: Seolah Paling Murah

Teguh Mahardika/MPI 31/05/2021 18:35 WIB

Pengunjung supermarket Giant di Kota Serang, membludak dan mengabaikan protokol kesehatan pada Minggu (30/5/2021) kemarin.

Giant Gelar Pesta Diskon, Wali Kota Serang: Seolah Paling Murah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengunjung supermarket Giant di Kota Serang, membludak dan mengabaikan protokol kesehatan pada Minggu (30/5/2021) kemarin. Hal ini membuat Wali Kota Serang, Syafrudin Syafe'i, geram dan beranggapan pesta diskon yang digelar seakan-akan paling murah.

"Seolah olah harganya paling murah oleh karena itu dengan surat Giant  masyarakat berduyun-duyun ke sini membeli yang ada di Giant," kata Syafrudin saat sidak ke gerai Giant di kotanya, Senin (31/5/2021).

Kemarahan Walikota yang memiliki selogan Aje Kendor ini, terjadi saat mendatangi Giant bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengecek pelaksanaan promo besar-besaran yang digelar di giant. Di sana dia menegur manajemen Giant dan mengancam akan menutup paksa jika kerumunan terulang kembali.

"Hari ini sampai seterusnya kejadian seperti kemarin (kerumunan terulang) saya atas nama wali kota tidak segan-segan menutup (Giant)," kata Wali Kota usai sidak Giant Ekstra di Sempu, Kota Serang.

Dia menyampaikan, promo diskon besar-besaran yang digelar Giant telah menimbulkan masalah di saat pemerintah daerah sedang berjuang untuk menekan angka penularan COVID-19. Yang lebih parah, lanjut dia, hingga saat ini tidak ada kordinasi yang disampaikan manajemen Giant ke Pemerintah Kota Serang.

"Pemerintah sudah cape-cape berjuang menekan kasus, ini buka untuk menyebar (virus) ke mana-mana," katanya. 

Ke depan dia sudah, memerintahkan pihak manajemen untuk membuat tiket masuk untuk mengatur pengunjung sehingga kapasitas 50 persen sesuai prokes bisa terlaksana. "Kartu ini harus dicetak 50 persen," katanya. 

Syafrudin juga menegaskan, setelah melakukan pengecekan faktanya bahwa promo diskon yang disampaikan Giant tidak besar-besaran dan biasa saja hanya berkisar 5-10 persen. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri tetap menjaga prokes dan menjauhi kerumunan. (TYO)

SHARE