ECONOMICS

Giant Sea Wall Bakal Terintegrasi dengan Tol hingga Jalur Kereta

Anggie Ariesta 10/01/2024 18:52 WIB

Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta bakal terintegrasi dengan infrastruktur jalan tol hingga jalur kereta.

Giant Sea Wall Bakal Terintegrasi dengan Tol hingga Jalur Kereta (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta bakal terintegrasi dengan infrastruktur jalan tol hingga jalur kereta

"Tadi di diskusi ada tuh Bekasi, Jawa Barat. Jadi harusnya dari Serang, aset jalan tol, kereta api, kawasan industri, kan banyak sekali di Pantura. Ini kan harus dijaga supaya dia tetap berfungsi," ujar Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo usai Seminar Nasional di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Adapun kehadiran tanggul raksasa nantinya tidak hanya berfungsi untuk mencegah permukaan air naik. Namun, juga terintegrasi untuk pembangunan proyek infrastruktur lainnya.

"Jadi fungsi tanggul itu bisa dipakai juga untuk jalan, untuk kereta api, untuk pertahanan. Mungkin bisa dipakai juga untuk pertahanan seperti perluasan bandara," jelas Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian ini.

Estimasi anggaran senilai Rp 164,1 triliun telah disiapkan untuk pembangunan Fase A dan Fase B proyek tanggul raksasa tersebut.

Wahyu mengatakan, pembangunan tahap awal (Fase A) dikhususkan untuk tanggul pantai terlebih dulu. Pekerjaan itu akan dilakukan sembari memantau penurunan muka tanah yang terjadi.

"Jadi ini satu kesatuan, jangka pendek dan jangka panjang. Hanya tadi dari diskusi kita enggak perlu menunggu sampai jadi parah, ya sudah mulai sekarang saja. Karena dengan adanya Giant Sea Wall, ada kemungkinan kita bisa mendapat manfaat lebih," ujarnya. 

Selain itu, pemerintah berencana membentuk Satuan Tugas khusus atau Task Force untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.

“Pasti masing-masing kementerian akan diajak sesuai tupoksinya. Dan yang tadi disampaikan kalau kita membangun ini (Giant Sea Wall), hilangkan isu sektoral. Jadi nanti bersama-sama mungkin dengan teman teman PU yang akan lead, dan akademisi yang akan diajak, dan mungkin ahli-ahli dunia,” kata Wahyu.

Giant Sea Wall ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kemungkinan terwujud 30 sampai 40 tahun ke depan. Proyek tanggul itu juga diprediksi akan menelan anggaran USD50 hingga USD60 miliar.

Menurut Wahyu, keterlibatan para akademisi serta ahli sangat dibutuhkan mengingat proses pembangunan Giant Sea Wall akan tetap memperhatikan aspek-aspek ekologis laut. 

“Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup bisa dikatakan mulai kritis nih di Jawa, jadi mau nggak mau, supaya ekonominya jalan terus permasalahan ini diselesaikan dengan Giant Sea Wall,” ujar Wahyu. 

(DES)

SHARE