ECONOMICS

Go Global, Holding Perkebunan Gandeng KMAC dan POSCO International

Taufan Sukma/IDX Channel 15/02/2023 18:13 WIB

POSCO International sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis.

Go Global, Holding Perkebunan Gandeng KMAC dan POSCO International (foto: MNC Media)

IDXChannel - Satu per satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya mewujudkan targetnya untuk dapat mulai berkiprah di ranah regional hingga global.

Salah satunya juga dilakukan oleh Holding BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, dengan baru saja menandatangani dua Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan mitra strategis dari Korea Selatan, yaitu Korea Management Association Consultants Inc (KMAC) dan POSCO International Corporation (POSCO).

MoU kerja sama dengan KMAC ditandangani oleh Wakil Direktur Utama PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, bersama CEO KMAC, Su-Hee Han, Kamis (9/2/2023) lalu, sementara MoU dengan POSCO ditandatangani sehari setelahnya, bersama SVP POSCO, Seung Pyo Hong.

KMAC sendiri merupakan asosiasi konsultan bisnis dalam pengembangan dan inovasi manajemen. Kerja sama dengan KMAC dimaksudkan untuk mendorong pengembangan usaha di bidang Bisnis Perkebunan, Energi Baru Terbarukan, dan Pengembangan Green Industrial Cluster.

Sebelumnya, KMAC bersama BAPPENAS dan PTPN III juga telah menyusun kajian EcoIndustrial Development for GHGs Reduction in Indonesia (pre-FS for Waste to Bioenergy using Palm Oil Waste in North Sumatra).

Sementara POSCO International sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis.

"Kerja sama (dengan POSCO) ini bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel," ujar Wakil Direktur Utama PTPN III, Denaldy Mulino Mauna, dalam sambutannya, usai penandatanganan MoU.

Dalam rangka pengembangan bisnis PTPN Group yang berkelanjutan, menurut Denaldy, pihaknya perlu bekerjasama dengan mitra-mitra berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global.

Sebagai tindak lanjut MoU dan Pra Kajian yang telah dilakukan, KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (feaseability study/FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit di KEK Sei Mangkei dengan investor dari Korea Selatan.

"KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan Green Industrial Cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP) yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan," tutur Denaldy.

Pasca penandatanganan MoU, Denaldy menjelaskan, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan melakukan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel serta perdagangan produk hilir kelapa sawit.

Dalam lawatannya ke Korea Selatan, Denaldy juga berkunjung ke GS Caltex dan Hyundai Oilbank dalam rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk Biodiesel & HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) / SAF (Sustainable Aviation Fuel).

Saat ini PTPN III sedang melaksanakan transformasi bisnis grup usaha menjadi tiga Sub Holding, yaitu PalmCo, SugarCo dan SupportingCo, sebagai bentuk implementasi Program Strategis Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Transformasi ini bertujuan agar PTPN Group dapat menjadi perusahan kelas dunia yang mempunyai nilai jual dan daya saing di kancah dunia internasional.

Dalam pencapaian menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia dan dikenal masyarakat luas, PTPN melalui Sub Holding PalmCo sedang berproses melakukan Initial Public Offering (IPO) dan ditargetkan dapat melantai di bursa efek Indonesia pada tahun 2023 ini.

Dengan terdaftarnya PalmCo di Bursa Efek Indonesia (BEI), diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik.

Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga melakukan kunjungan pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan pengelola aset terbesar di Korea Selatan yaitu Midas Asset dan Meritz Asset Management. (TSA)

SHARE