Goes to Normal, Pembelian Offline ke Pusat Perbelanjaan Mulai Meningkat
pembelian secara online masih tetap tinggi namun menempati posisi kedua dengan porsi 46 persen.
IDXChannel - Berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan selama dua tahun sejak pandemi berlangsung membuat aktivitas belanja masyarakat kembali pulih. Di mana sebanyak 54 persen masyarakat kini lebih memilih melakukan pembelian secara onffline ke pusat perbelanjaan.
Selain mal modern, masyarakat juga menyasar pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhannya seperti gadget, peralatan elektronik, furnitur hingga kebutuhan dasar seperti beras, dan sebagainya.
Sebaliknya, pembelian secara online masih tetap tinggi namun menempati posisi kedua dengan porsi 46 persen, di mana pembelian dilakukan melalui situs e-commerce, media sosial, website brand dan saluran lainnya. Rata-rata pembelian ini melibatkan fashion, perlengkapan hobby hingga pembayaran tagihan.
"Responden memilih pembiayaan barang dengan berbagai alasan terkait pengelolaan pengeluaran, misalnya untuk mengelola arus kas (58%), menyimpan uang tunai untuk dana darurat atau tabungan (35%), serta melengkapi kebutuhan dana untuk membeli barang yang dibutuhkan (30%) dan sebagainya," kata VP Brand & Marketing Strategi Home Credit Indonesia, Martha Grashiana, dalam siaran persnya, Kamis (06/04/2023).
Survei ini dilakukan oleh PT Home Credit Indonesia terhadap 1.300 responden sepanjang Februari 2023 lalu melalui aplikasi Home Credit. Sepanjang Ramadan ini, para responden mengaku melakukan pembelian sejumlah barang seperti fashion, fadget, elektronik rumah tangga, dan sebagainya.
Namun, terungkap bahwa pembelian barang-barang tersebut tak hanya menggunakan uang tunai saja, akan tetapi mereka juga mempertimbangkan untuk memakai jasa lembaga pembiayaan dalam memenuhi kebutuhannya.
"Responden memilih pembiayaan barang dengan alasan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan kepada pelanggan seperti proses yang cepat dan mudah (54%), tenor yang cocok (54%), pengalaman yang baik dengan pembiayaan barang sebelumnya (50%), promo yang atraktif (39%) dan sebagainya," beber Martha. (TYO)