ECONOMICS

Gotong Royong HadapiDampak Pandemi, Warga Malaysia Kampanyekan Gerakan Bendera Putih

Tia Komalasari/IDXChannel 01/07/2021 09:21 WIB

Warga Malaysia telah membuat gerakan #benderaputih di media sosial untuk membantu orang yang membutuhkan pangan.

Warga Malaysia telah membuat gerakan #benderaputih di media sosial untuk membantu orang yang membutuhkan pangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Warga Malaysia telah membuat gerakan #benderaputih di media sosial. Gerakan tersebut menyarankan agar mereka yang sangat membutuhkan bantuan mengibarkan bendera putih atau kain di luar rumah mereka. Hal ini akan menjadi penanda bagi donatur untuk dapat membantu mengetahui rumah tangga mana yang menghadapi kesulitan ekstrim.

Inisiatif ini muncul di tengah laporan yang berkembang tentang orang Malaysia yang kesulitan ekonomi setelah kebijakan lockdown total karena pandemi.

“Kibarkan bendera putih di rumah Anda jika Anda membutuhkan bantuan dengan makanan dan kebutuhan pokok. Jangan mengambil tindakan yang akan menyakiti Anda dan orang yang Anda cintai. Hindari stress. Tidak perlu mengemis atau mempermalukan (diri sendiri). Hanya mengibarkan bendera putih. Mohon agar ada yang membantu,” kata salah satu poster yang mengkampanyekan gerakan #BenderaPutih seperti dikutip dari Malyamail, Kamis (1/7/2021).

Orang-orang Malaysia secara online perlahan mulai mengadopsi gerakan ini dan menyebarkannya. Gerakan ini digambarkan sebagai inisiatif yang “menghangatkan hati”.

Yang lain menekankan bahwa mengibarkan bendera putih tidak boleh ditafsirkan dalam arti tradisional untuk menunjukkan kekalahan atau menyerah, tetapi untuk melihatnya murni sebagai sarana untuk menandakan kebutuhan mereka akan dukungan.

Di seluruh dunia, bendera secara tradisional telah digunakan untuk menandakan marabahaya, seperti dengan mengikatnya dalam sebuah simpul atau dengan menerbangkannya secara terbalik.

Inisiatif tersebut tampaknya merupakan jelmaan terbaru dari gerakan #kitajagakita yang sempat mengakar di awal pandemi tahun lalu, namun kemudian terbengkalai saat dikooptasi oleh pemerintah. 

Selama beberapa minggu terakhir, laporan tragis telah muncul tentang warga Malaysia yang dipaksa dan melewati ambang keputusasaan karena kehilangan mata pencaharian sebagai akibat dari langkah-langkah ketat yang diterapkan untuk menekan Covid-19 di negara tersebut.

Sejak 1 Juni, Malaysia telah berada dalam Fase Satu dari Rencana Pemulihan Nasional di mana hanya layanan penting yang disetujui yang dapat beroperasi. Ini awalnya dimaksudkan untuk berlangsung dua minggu tetapi sekarang akan berlangsung setidaknya selama enam minggu atau sampai kasus Covid-19 harian turun di bawah 4.000.

Kemarin, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin mengumumkan paket bantuan pemerintah terbaru yang dijuluki "Pemulih" untuk membantu warga Malaysia dan bisnis yang dirugikan oleh langkah-langkah untuk menahan Covid-19 di negara tersebut.

Paket Pemulih disajikan senilai RM150 miliar, termasuk nilai pembayaran pinjaman ditangguhkan di bawah moratorium enam bulan baru serta tabungan pensiun Malaysia yang diizinkan untuk ditarik hingga akhir tahun. (TIA)

SHARE