Gunung Semeru Meletus, Turis Diimbau Menjauh 5 Km dari Kawah
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan erupsi awan panas. Gunung tertinggi di Jawa tersebut mengeluarkan guguran awan panas sekira pukul 15.00 WIB.
IDXChannel - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan erupsi awan panas. Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengeluarkan guguran awan panas sekira pukul 15.00 WIB.
Badan Geologi, PVMBG, Kementerian ESDM, memberikan empat himbauan kepada masyarakat sekitar. Pasalnya tingkat erupsi Semeru berada dalam level II alias waspada.
Empat himbauan tersebut yakni:
- Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
- Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
- Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
- Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di G. Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).
Sebelumnya, Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto membeberkan kronologi meletusnya Gunung Semeru. Kata Kristianto, sebelum erupsi, Gunung Semeru sempat mengeluarkan lahar pada pukul 13.30 WIB.
"Erupsi semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13:30 WIB," kata Kristianto saat dikonfirmasi, Sabtu (4/12/2021).
Berdasarkan pengamatan dari pos PVMBG di dekat Gunung Semeru, puncak Mahameru saat itu tertutup kabut. Saat ini, kata Kristianto, terpantau guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Utang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jatim.
"Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut, awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan dan hingga saat ini masih berlangsung," ungkapnya. (RAMA)