ECONOMICS

Habiskan Rp8,6 Triliun, DPR Kawal Ketat Proyek Tol Langit

Agung Bakti Sarasa 23/02/2022 17:37 WIB

DPR RI mengawal ketat proyek pembangunan jaringan serat optik nasional demi pemerataan jaringan internet di seluruh wilayah Tanah Air.

DPR RI mengawal ketat proyek pembangunan jaringan serat optik nasional demi pemerataan jaringan internet di seluruh wilayah Tanah Air. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - DPR RI mengawal ketat proyek pembangunan jaringan serat optik nasional demi pemerataan jaringan internet di seluruh wilayah Tanah Air. 

Anggota Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan menyatakan, DPR RI terus menekan optimalisasi realisasi proyek yang kerap disebut Palapa Ring atau Tol Langit itu. 

Menurutnya, proyek yang dikerjakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) itu bertujuan untuk memperluas akses internet di 34 provinsi dan 440 kota kabupaten di Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer dan kabel darat 21.807 kilometer. 

Farhan juga mengatakan bahwa pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring Integrasi menjadi salah satu fokus pemerintah untuk meningkatkan keandalan infrastruktur digital pada 2022. 

"DPR mengawal ketat transformasi digital ini karena Kemenkominfo pun memiliki kepentingan untuk pemerataan distribusi akses internet," kata Farhan dalam keterangan resminya, Rabu (23/2/2022). 

Farhan memastikan bahwa kinerja pemerintah dalam memperluas akses internet ke wilayah pelosok Tanah Air ini diawasi secara intensif oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi 1 DPR RI. 

"Secara rutin dalam setiap RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi 1, Menkominfo selalu update perkembangan, apalagi kita juga sudah membentuk Panja Penyediaan Internet," katanya.

Farhan menilai, kebutuhan akses internet yang stabil kini sangat penting. Pasalnya, pengembangan daerah, baik di sektor sumber daya manusia (SDM) maupun energi terus meluas ke wilayah pelosok.

"Masalah terbesar dalam pengadaaan infrastruktur internet adalah supply energy listrik. Jadi, seharusnya, penyediaan akses Internet di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) sejalan dengan pengembangan EBT (energi baru terbarukan)," kata Farhan. 

Lebih lanjut Farhan mengatakan, tidak sedikit wilayah pelosok yang kini belum terjangkau internet, seperti wilayah pelosok Jawa Barat yang masih membutuhkan internet skala besar. 

Oleh karenanya, Farhan juga mendorong jajaran pemerintah daerah untuk lebih berani berinovasi dalam menerapkan infrastruktur teknologi dan penyediaan akses internet, khususnya di wilayah pelosok. 

"Pemerintah di daerah, terutama kabupaten perlu lebih aktif menjalin komunikasi dengan Kemkominfo untuk memanfaatkan berbagai program nasional untuk diadopsi di daerah," tegasnya. 

Farhan mencontohkan, berkat komunikasi yang aktif dijalin dengan Kemkominfo, Pemkab Pangandaran berhasil mendapat bantuan akses internet fiber optik untuk 138 titik yang tersebar di desa-desa, sekolah, kantor pemerintahan, hingga lokasi wisata dan area publik.

"Akses internet itu mampu memangkas kesenjangan sosial sekaligus akses komunikasi dengan daerah lain," tandasnya. 

Diketahui, pada pertengahan 2022, BAKTI akan menggelar lelang pengerjaan proyek Palapa Ring Integrasi. Dalam pembangunan Palapa Ring Integrasi, BAKTI membuka diri untuk bekerja sama dengan para pelaku SKKL internasional dimana teknologinya  dapat diikutsertakan dalam proyek ini. 

Proyek pembangunan SKKL Palapa Ring Integrasi ini membutuhkan dana sekitar Rp8,6 triliun yang diperoleh dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan dilakukan dalam dua fase pembangunan. 

Fase 1 dibangun pada 2022 sepanjang 5.226 km dan fase 2 pada 2023 sepanjang 6.857 km. Adapun Total panjang SKKL Integrasi nantinya 12.083 kilometer. Dari total serat optik yang akan dibangun, 8.203 km di antaranya dibangun di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link. (TIA)

SHARE