ECONOMICS

Hadapi Libur Nataru, Wali Kota Batu: Boleh Staycation di Hotel, Dilarang Berkerumun

Avirista M/Kontributor 26/10/2021 20:47 WIB

Sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid di masa libur Nataru, wali kota Batu Malang memberikan imbauan khususnya bagi wisatawan yang akan liburan.

Hadapi Libur Nataru, Wali Kota Batu: Boleh Staycation di Hotel, Dilarang Berkerumun (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Mengantisipasi liburan Natal dan Tahun Baru (nataru), jajaran pemerintah daerah di Malang raya bersiap melakukan sejumlah upaya di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak.

Upaya ini dilakukan guna mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Nataru, seperti di akhir tahun 2020 lalu. Keputusan ini seiring dengan rapat evaluasi penanganan Covid-19 dan antisipasi libur Natal dan tahun baru, yang disampaikan Forkopimda Jawa Timur dengan kepala daerah seluruh Jawa Timur di Kota Batu, pada Selasa sore (26/10/2021). Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Jawa Timur dan khususnya di Malang raya mulai mengalami tren penurunan signifikan.

Wali Kota Malang Batu Dewanti Rumpoko menuturkan, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Timur dan jajaran Forkopimda Jawa Timur, pemerintah daerah diminta untuk waspada dalam mengamankan momen libur dan tahun baru. Pihaknya menegaskan, sesuai Natal dan Tahun Baru sebelumnya, kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan di Kota Batu bakal dilarang.

"Seperti tahun biasanya, yang jelas tidak boleh ada keramaian di hotel. Jadi tidak boleh mengundang artis, tidak boleh," ucap Dewanti, usai rapat penanganan Covid-19 bersama Forkopimda, pada Selasa petang.

Dewanti menambahkan, wisatawan yang datang ke Kota Batu hanya diperbolehkan untuk melakukan staycation di hotel, tanpa diperbolehkan berkerumun.

"Jadi ketika mau ke Kota Batu, yang boleh dilakukan adalah tidur di hotel, kemudian ke tempat wisata dengan SOP prokes yang ketat," ungkap dia.

Pihaknya juga bakal lebih mengetatkan kembali penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masing-masing destinasi, yang berpotensi dikunjungi wisatawan di akhir tahun. Dirinya juga menyinggung kemungkinan adanya pos penyekatan yang bakal didirikan layaknya tahun 2020 lalu.

"Saya rasa hal seperti ini (posko penyekatan) pasti ada. Paling tidak yang sudah selesai Peduli Lindungi, sudah vaksin kedua, itu baru boleh jalan-jalan. (Kalau penerapan ganjil genap di Kota Batu) Saya belum ada pembicaraan terkait itu, belum ada pembicaraan," kata dia.

Terpisah Kapolres Batu AKBP I Nyoman Yogi Hermawan menyatakan, pihaknya juga berkomitmen mendukung pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan ke sejumlah destinasi wisata di Kota Batu, yang diprediksi bakal didatangi sejumlah wisatawan.

"Sehingga dalam pelaksanaannya nanti, semua berjalan lancar, harapan kami semua pasca libur natal tahun baru ini tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19, khususnya di wilayah Kota Batu dan Jawa Timur," terang Nyoman Yogi.

Mantan manager Bhayangkara FC ini juga memastikan bakal ada pembatasan - pembatasan yang diterapkan di Kota Batu, namun pembatasan ini supaya tidak berdampak pada ekonomi warga.

"Di destinasi- destinasi wisata Batu masih ada pembatasan - pembatasan, sehingga tidak bisa tentunya langsung melonggarkan semua aturan. Ingat kesehatan dan ekonomi yang utama," bebernya.

Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji mengutarakan, sesuai instruksi yang disampaikan Forkopimda Jawa Timur, tak menampik bila penyekatan kemungkinan besar kembali diberlakukan di Kota Malang. Apalagi di momen libur Natal dan tahun baru 2022, kemungkinan banyak wisatawan yang turut berkunjung ke Kota Malang.

"Penyekatan tetap ada. Kemudian Peduli Lindungi harus dikeluarkan, dan ini kan berdasarkan survei kan ada 19,5 juta orang yang mau pulang pada jalur darat," tutur Sutiaji.

Sutiaji saat ini memfokuskan agar gerakan vaksinasi Covid-19 bisa lebih masif terlebih dahulu. Mengingat capaian vaksinasi di Jawa Timur, utamanya bagi lansia (lanjut usia) yang tengah disoroti karena masih belum maksimal.

"Gerakan vaksin untuk lansia terus digerakkan," ungkapnya.

Sebagai informasi hingga Selasa malam di Jawa Timur terdapat total ada 397.885 kasus Covid-19 atau bertambah 51 kasus pada Selasa 26 Oktober 2021 ini. Rinciannya 461 kasus aktif atau berkurang 28 kasus, 367.823 pasien sembuh, dan 29.601 pasien meninggal dunia. 

(IND) 

SHARE