Hadiri Seminar Internasional, Basuki Pamer Capaian Akses Air Bersih di Indonesia
kebutuhan air secara global telah meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri yang juga terus meningkat signifikan.
IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, turut hadir dalam The 3rd Global Water Security Seminar Implementation of SDG 6 Progress and Monitoring, di Beijing, China, Selasa (12/9/2023).
Dalam ajang internasional tersebut, Basuki mengulas tentang masih ada 2,2 miliar orang di seluruh dunia yang saat ini belum memiliki akses yang layak terhadap air minum.
Karenanya, Basuki mendorong pemerintah dan kepala negara di seluruh dunia untuk dapat menempatkan isu air bersih dan sanitasi sebagai salah satu agenda prioritas, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke-6.
Menurut Basuki, kebutuhan air secara global telah meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri yang juga terus meningkat signifikan.
Sementara kualitas dan ketersediaan air yang berkelanjutan justru semakin sulit karena degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
"Tercatat sekitar 27 persen, atau 2,2 miliar orang di dunia belum memiliki akses layanan air minum yang aman pada 2022. Sedangkan jumlah orang yang belum memiliki akses layanan sanitasi yang aman mencapai 43 persen, atau 3,5 miliar orang," ujar Basuki, dalam keterangan resminya, Selasa (12/9/2023).
Basuki menjelaskan, Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh mencapai target SDGs ke-6 dan telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses air minum dan sanitasi yang aman dan memadai
"Hingga 2022 ini, Pemerintah Indonesia telah membuat langkah yang signifikan dengan berbagai program penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan," tutur Basuki.
Saat ini, dijelaskan Budi, akses air bersih di Indonesia telah mencapai 90 persen. Sedangkan ketersediaan sanitasi yang layak mencapai sekitar 80 persen.
"Pencapaian ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk memastikan lingkungan yang lebih sehat dan bersih bagi semua orang," ungkap Basuki.
Basuki berharap World Water Congress XVIII yang berlangsung di Beijing ini dapat memperkuat dan menyatukan komitmen global dalam mewujudkan agenda-agenda terkait air.
Selain itu, hasil kongres ini juga diharapkan dapat berlanjut dalam World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 di Bali, Indonesia.
"Salah satu sub tema yang akan dibahas dalam World Water Forum ke-10 tahun 2024 yang akan datang yaitu Water for Security and Prosperity. Sub tema tersebut sejalan dengan komitmen kita untuk mewujudkan pelestarian air bagi generasi mendatang," pungkas Basuki. (TSA)