ECONOMICS

Halo Warga Bogor, Buskita Transpakuan Siap Beroperasi 2 November

Dinar Fitra Maghiszha 31/10/2021 14:16 WIB

Tidak lama lagi, warga Bogor dan sekitarnya dapat menikmati layanan transportasi terbaru yakni Buskita Transpakuan.

Halo Warga Bogor, Buskita Transpakuan Siap Beroperasi 2 November (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Tidak lama lagi, warga Bogor dan sekitarnya dapat menikmati layanan transportasi terbaru yakni Bus Rapid Transit. Layanan transportasi massal dengan nama Buskita Transpakuan merupakan bagian dari program subsidi Pemerintah yakni Pusat BPTJ Kemenhub untuk pengembangan transportasi massal di wilayah Bodetabek (Bogor-Depok-.Tangerang-Bekasi).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengumumkan layanan angkutan umum massal dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor akan diluncurkan pada 2 November 2021, setelah sempat tertunda beberapa waktu yang lalu.
Polana menyebutkan bahwa program subsidi untuk pengembangan angkutan umum massal di wilayah Bodetabek telah menjadi perhatian BPTJ sejak lama, namun baru pada tahun 2021 program tersebut dapat direalisasikan dengan Kota Bogor sebagai Pilot Project.

“Subsidi diberikan dalam bentuk skema Buy The Service atau sering disebut BTS, dimana berbagai tahapan harus dilakukan sebelum skema ini dapat diterapkan,” jelas Polana melalui siaran pers, Minggu (31/10/2021).

Kota Bogor diputuskan sebagai penerima subsidi karena memiliki komitmen untuk pembenahan transportasi perkotaan di wilayahnya yang mendapat dukungan pula dari legilslatif.

Tahap awal implementasi skema BTS adalah pemilihan operator layanan yang dilakukan melalui proses pelelangan. Operator yang memenangi lelang ini dinilai harus mampu menyiapkan dan menyelenggarakan layanan dengan standar pelayanan Bus Rapid Transit di mana kemudian biaya operasionalnya dibeli/dibayar sebagai subdisi dari pemerintah pusat.

BUMD Kota Bogor, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) terpilih sebagai operator melalui proses pelelangan bekerjasama dengan PT Kodjari Tata Angkutan dan Lorena. Standar pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) yang harus dipenuhi operator layanan ini meliputi berbagai aspek seperti keselamatan, kenyamanan dan kemudahan pelayanan.

“Sederhananya layanan BRT ini seperti halnya layanan Transjakarta yang ada di DKI Jakarta, hanya bedanya untuk di Kota Bogor belum memungkinkan menggunakan lajur khusus,” lanjut Polana.

Sejauh ini di wilayah Jabodetabek baru DKI Jakarta saja yang mampu menyelenggarakan layanan angkutan umum massal dengan konsep BRT yang berkelanjutan, sementara untuk wilayah Bodetabek belum mampu menyelenggarakan karena umumnya alasan pembiayaan yang tinggi.

Adanya layanan angkutan umum massal dengan konsep BRT di Kota Bogor ini diharapkan akan mendorong masyarakat Kota Bogor untuk memilih menggunakan angkutan umum massal.

“Oleh karena itu selain keharusan pemenuhan standar layanan, kami juga memberikan dukungan aplikasi digital untuk kemudahan pelayanan bagi masyarakat,” jelas Polana.

Aplikasi digital 'BISKITA' dapat diunduh melalui aplikasi Playstore pada gawai yang berbasis android untuk mengakses informasi layanan terutama untuk mengetahui headway atau jarak kedatangan maupun keberangkatan bus.

Selain itu, layanan BISKITA juga memiliki akun media sosial @biskita.id yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat pengguna untuk menjangkau informasi terbaru yang dibutuhkan. 

Pelibatan teknologi digital juga dilakukan dengan pemasangan berbagai peralatan berbasis internet (Internet of Things) IOT seperti passenger counting, GPS Tracking dan camera surveillance pada setiap unit bus, yang berguna untuk mendukung aspek monitoring, pengawasan dan keselamatan.

BISKITA merupakan akronim dari Bus Inovatif, Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal. Nama ini dipilih karena cukup mudah diingat dan diharapkan dapat mendorong rasa ikut memiliki dikalangan masyarakat.

Akronim BISKITA yang kemudian dilengkapi dengan kalimat “Integrated By BPTJ” serta tagline #PilihanCerdasBermobilitas merupakan sebutan yang mewakili keseluruhan konsep layanan BRT yang dikembangkan di Jabodetabek.

“Untuk Kota Bogor disepakati namanya menjadi BISKITA TRANSPAKUAN sebagai perwujudan kolaborasi antara Pemerintah Pusat (BPTJ) dan Pemerintah Kota Bogor dalam menyajikan layanan BRT untuk masyarakat Kota Bogor," terangnya.

Selanjutnya menurut Polana title BISKITA integrated by BPTJ akan tetap diusung jika program BTS BPTJ berlanjut di wilayah lain di Bodetabek.

“Tentunya dengan tetap mengakomodir hal-hal yang mewakili identitas setempat sebagai perwujudan kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah,” pungkas Polana. (RAMA)

SHARE