Harga BBM di NTT dan NTB Kini Sama dengan di Jawa, Tak Ada Lagi Antre Panjang
Menteri ESDM, Arifin Tasrif meresmikan 7 penyalur bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
IDXChannel - Menteri ESDM, Arifin Tasrif meresmikan 7 penyalur bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia memastikan masyarakat tidak ada lagi cerita antre panjang mengisi BBM.
Peresmian dipusatkan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tenau, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan diresmikannya 7 Penyalur BBM Satu Harga ini, maka capaian Program BBM Satu Harga Tahun 2021 yang sudah beroperasi menjadi 78 Penyalur atau melebihi target tahun 2021 yang sebanyak 76 Penyalur.
Hingga tahun 2024, target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga adalah sebanyak 583 penyalur.
"Kami minta BPH Migas dan Pertamina bisa menyelesaikannya paling lambat kuartal I tahun 2024. Jadi makin cepat ini dilaksanakan makin cepat ini bisa dinikmati oleh masyarakat, itu yang menjadi tujuan dari keberadaan kita, tujuan dari misi kita," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).
Arifin juga mengingatkan agar ketersediaan pasokan serta infrastruktur logistik di wilayah terpencil yang sulit terjangkau dapat terus disempurnakan. Ini untuk menjaga pasokan BBM dengan baik dan tidak terjadi kelangkaan.
"Percuma kita sudah membangun susah payah tetapi hasilnya tidak sempurna," kata Arifin.
Di samping itu, Arifin juga meminta jangan sampai ada antrian yang panjang untuk mendapatkan BBM.
"Cerita-cerita (antrian panjang) ini sudah sering terjadi setiap tahun, mari kita akhiri cerita sedih ini, jadikan ini kenangan yang lalu. Kita tunjukkan bagaimana pelayanan kita kepada masyarakat lebih baik," ujar Arifin.
Khusus untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri lokasi pembangunan penyalur Program BBM Satu Harga Periode Tahun 2017-2024 sebanyak 75 Lokasi. Adapun Jumlah penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi sampai saat ini sebanyak 34 Penyalur.
"Semoga dengan beroperasinya Penyalur BBM Satu Harga ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya khususnya untuk masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur dan untuk seluruh wilayah NKRI pada umumnya," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
Sementara Direktur Logistik dan Infrastukutr PT Pertamina Mulyono mengatakan, sampai dengan Desember 2021 ini, secara nasional Pertamina telah merealisasikan pengoperasian lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 321 titik di daerah-daerah tertinggal, terdepan, terluar dari target yang diberikan pemerintah sebanyak 573 penyalur hingga tahun 2024.
"Tahun 2022 mendatang Pertamina akan membangun di 92 lokasi, tahun 2023 di 89 lokasi lagi dan tahun 2024 sebanyak 73 lokasi," ujar Mulyono.
Menurut Mulyono, peresmian ini bukan merupakan akhir tetapi awal dari pengabdian Pertamina kepada masyarakat, karena setelah peresmian seluruh jajaran Pertamina ini harus memastikan bahwa BBM ini harus tersedia dengan kondisi 3T yakni harus tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas.
Dengan adanya Program BBM Satu Harga ini, masyarakat di 112 Kabupaten dapat membeli BBM Solar Subsidi, Pertalite dan Premium dengan harga yang sama dengan masyarakat di daerah lain seperti di Jawa, Sumatera dan tempat lain yang sudah menikmati harga Premium Rp6.450 per liter, dan Solar seharga Rp5.150 per liter.
Melalui pengoperasian SPBU BBM Satu Harga ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kegiatan perekonomian di 112 Kabupaten yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Bali, Madura, NTT, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan BBM Satu Harga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (RAMA)