Harga BBM Meledak, Serikat Pekerja: Nasib Buruh Semakin Sulit
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM yang mana konsumsi pertalite terbesar ada di kaum buruh yang merupakan menggunakan kendaraan roda dua.
IDXChannel - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Mereka menilai, kenaikan tersebut akan membuat nasib pekerja atau buruh akan semakin sulit dan tercekik.
"Kami KSPSI menolak kenaikkan harga BBM subsidi. Kami akan turun ke jalan menggelar aksi, sebagai bentuk penolakan kenaikan harga BBM ini, " jelas Ketua Umum DPD KSPSI Jabar Roy Jinto, Selasa (6/9/2022).
Menurut dia, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM yang mana konsumsi pertalite terbesar ada di kaum buruh yang merupakan menggunakan kendaraan roda dua. Makan pengeluaran buruh semakin besar dengan kenaikan BBM ini.
"Kami akan menanggung beban penambahan biaya transportasi dan kebutuhan bahan pokok, sedangkan upah tidak naik 2022 nasib buruh semakin sulit," tegas dia.
Sebelum kenaikan harga BBM pun, harga-harga bahan pokok di pasar sudah naik bahkan inflasi dari Januari hingga Juli 2022 sekitar 3,85% atau hampir 4%. Apalagi setelah diumumkannya kenaikan harga BBM, harga-harga bahan pokok diperkirakan akan melambung tinggi diikuti dengan inflasi.
"Sejak disahkannya UU Cipta Kerja nasib buruh semakin sulit, kebijakan pemerintah tidak berpihak terhadap kaum buruh. Tahun 2021 dan 2022 upah minimum tidak naik," katanya.
Di mana, pada tahun 2022 pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan PP 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang membuat upah buruh tidak naik.
(SAN)