ECONOMICS

Harga BBM Naik, Pengusaha: Masih Bisa Terjangkau Masyarakat

Advenia Elisabeth/MPI 05/09/2022 09:13 WIB

DPD HIPPI DKI ungkap kenaikan harga BBM dinilai masih terjangkau oleh masyrakat.

Harga BBM Naik, Pengusaha: Masih Bisa Terjangkau Masyarakat (Dok.MNC)

IDXChannel - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyoroti keputusan pemerintah soal menaikkan harga BBM. Menurutnya, kenaikan harga yang sudah berlaku sejak Sabtu (3/9) itu masih terjangkau oleh masyarakat.

"Pelaku usaha sangat memahami dan mengerti kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang selama ini disubsidi. Tdak ada pilihan karena memang gejolak harga minyak mentah dunia yang tidak bisa dihindari," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

"Besaran kenaikan BBM ini masih diangka yang moderat, artinya harga yang masih terjangkau oleh masyarakat sehingga inflasi dan daya beli masyarakat tetap bisa terjaga," sambung Sarman. 

Sarman menjelaskan, kebijakan yang dilakukan pemerintah ini sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan harga minyak mentah dunia melambung tinggi. 

"Asumsi APBN terhadap harga minyak mentah dunia sebesar US$ 63/barel sekarang sudah mencapai rata rata US$105/barel, selisih harga ini akan membebani APBN dengan memberikan subsidi yang sangat besar," paparnya. 

Lanjut Sarman, pemerintah telah mengganggarkan 502,4 triliun untuk subsidi BBM yang terdiri dari subsidi energi sebesar 208 triliun dan kompensasi energi sebesar 293,5 triliun. 

Melihat gejolak harga minyak mentah dunia yang naik tajam dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu serta perang Rusia-Uraina yang tidak pasti kapan berakhir, tentu pemerintah harus melakukan penyesuaian.

"Jika tidak, APBN kita akan tergerus untuk membiayai subsidi," tukasnya. 

Oleh karena itu, pelaku usaha mengajak berbagai kalangan agar dapat memahami kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi. 

"Sesuatu yang tidak mudah bagi Pemerintah untuk mengambil kebijakan ini. Tapi semuanya untuk daya tahan ekonomi kita ditengah gejolak ekonomi global yang tidak pasti," pungkas Sarman. 

(IND) 

SHARE