ECONOMICS

Harga Beras Merangkak Naik, Bapanas Ungkap Penyebabnya

Tangguh Yudha/MPI 23/07/2024 19:08 WIB

Harga beras kembali naik di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun buka-bukaan terkait penyebabnya.

Harga Beras Merangkak Naik, Bapanas Ungkap Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga beras kembali naik di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, harga beras medium secara rata-rata nasional per Selasa (23/7/2024) naik Rp10 menjadi Rp13.560/kg.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, kenaikan harga beras terjadi lantaran masa panen raya sudah habis dan tengah memasuki masa tanam.

Dengan habisnya masa panen raya, terjadi penurunan ketersediaan beras. Hal itu berdampak pada kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di sejumlah wilayah.

"Kenaikan harga GKP saat ini sudah mencapai Rp 6.800-7.200/kg, di sisi lain bulan ini sudah masa pasca panen raya menjadi transisi ke masa tanam selanjutnya, sehingga ada pengurangan ketersediaan," kata ketut dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7/2024).

Selain itu, kenaikan harga beras didorong oleh jalur distribusi beras antar wilayah yang terlalu panjang. Dengan begitu, membuat ongkos transportasi membengkak.

"Dipengaruhi karakter distribusi di mana beberapa wilayah tersebut rantai pasokannya terlalu panjang dan juga saluran distribusi melalui darat, laut dan udara. Sehingga membutuhkan ongkos transportasi yang lebih besar," ujarnya.

Meski begitu, Ketut mengklaim pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Salah satunya dengan menggalakkan gerakan pangan murah.

"Bapanas melakukan Gerakan Pangan Murah di seluruh kabupaten kota untuk menyediakan beras SPHP. Update per 22 Juli 2024 telah dilaksanakan Gerakan Pangan Murah sebanyak 5.848 kali di 37 Provinsi dan 448 kab/kota," ujarnya.

(Febrina Ratna)

SHARE