ECONOMICS

Harga Beras Naik dari Tingkat Petani, Sebabkan Kenaikan Inflasi di Malang

Avirista M/Kontributor 02/03/2024 01:01 WIB

BPS Kota Malang mencatat dari 0,50 persen inflasi di kota tersebut, melesatnya harga beras menyumbang inflasi di angka 0,31 persen.

Harga Beras Naik dari Tingkat Petani, Sebabkan Kenaikan Inflasi di Malang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kenaikan harga beras menyumbang inflasi cukup tinggi di Kota Malang. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat dari 0,50 persen inflasi di kota tersebut, melesatnya harga beras menyumbang inflasi di angka 0,31 persen.

"Harga beras, ini sebetulnya komoditas penyumbang inflasi nomor satu pada Februari 2024. kenaikan harga beras memberikan andil 0,31 persen terhadap inflasi Kota Malang yang sebesar 0,50 persen," ucap Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Kota Malang, saat rilis Jumat (1/3/2024).

Dia mengatakan, bila catatan BPS Kota Malang kenaikan harga beras naik sejak satu tahun terakhir ini. Pada Oktober hingga Desember 2023, beras sempat mengalami penurunan. Tapi pada awal Januari 2024 mulai terjadi kenaikan signifikan hingga mencapai Rp15.497 per kilogramnya.

"Kenaikan harga beras tersebut, memberikan andil terhadap inflasi pada Februari 2024. Pada bulan ini, harga beras hampir Rp15.500 per kilogram. Kenaikan tercatat terjadi mulai Agustus 2022, yang secara perlahan dan terus-menerus. Saat itu, harga beras berada di kisaran Rp11.000 per kilogram," paparnya.

Sementara, kenaikan harga beras terjadi dari tingkat petani dan penggilingan. Di tingkat petani, harga gabah berada di kisaran Rp8.000 per kilogram, dari normalnya sekitar Rp5.000 per kilogram. Sementara di tingkat penggilingan sebesar Rp14.000 per kilogram.

"Beras di tingkat petani dan penggilingan itu naiknya tinggi. Sementara kenaikan di tingkat konsumen tidak setinggi itu, karena ada sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah seperti operasi pasar dan lainnya," katanya.

Selain beras, lanjutnya, komoditas lain yang menyumbang inflasi Kota Malang adalah kenaikan harga cabai merah sebesar 31,67 persen, telur ayam ras 8,56 persen, daging ayam ras 2,83 persen, minyak goreng 1,64 persen dan biaya kontrak rumah sebesar 0,45 persen.

Sementara, komoditas penghambat inflasi pada Februari 2024 di Kota Malang, di antaranya bawang merah yang turun sebesar 10,61 persen, cabai rawit 6,66 persen, harga tiket angkutan udara turun 3,16 persen, bawang putih 2,14 persen dan emas perhiasan turun 0.49 persen.

Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang atau periode Februari 2023 dibanding Februari 2024 sebesar 2,64 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 2,81 persen dan dibanding nasional yang sebesar 2,75 persen.

Sementara inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 0,27 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 0,39 persen, dan nasional yang tercatat sebesar 0,41 persen.

(FRI)

SHARE