ECONOMICS

Harga Cabai Mahal, Mendag: Masyarakat Hanya Mau yang Segar

Ferdi Rantung 19/03/2021 21:15 WIB

Kenaikan harga cabai menjadi prioritas nasional agar bisa kembali terjangkau oleh masyarakat.

Harga Cabai Mahal, Mendag: Masyarakat Hanya Mau yang Segar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kenaikan harga cabai menjadi prioritas nasional agar bisa kembali terjangkau oleh masyarakat. Meski begitu, di beberapa lokasi harga cabai di sejumlah daerah masih sangat tinggi, bahkan tembus Rp 130.000 per kg.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, membeberkan alasan naiknya harga cabai tersebut. Salah satunya disebabkan oleh masyarakat yang menginginkan cabai segar. 

“Cabai ini masalahnya, masyarakat hanya mau makam cabai segar. Tidak mau makan cabai botol, cabai pasta dan cabai kering,” kata Mendag dalam konferensi persnya, Jumat (18/3/2021)

Dia menjelaskan, tingginya harga cabai karena masih belum memasuki musim panen seutuhnya. Panen raya, kata Lutfi, sedikit terlambat karena curah musim hujan yang tinggi saat akhir tahun kemarin, namun jika harga turun drastis dia memprediksi akan ada protes dari petani.

“Nanti masuk puasa harga cabai bisa sampai Rp 15.000 per kilo, nanti pentani pada protes sama saya. Pak ini kenapa harganya turun lagi itu pasti. Kejadian ini kebiasan yang terus menerus terjadi dan kita belum mematahkan mata rantai itu,” terangnya.

Dia menambahkan, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya sedang menggalakkan Sistem Resi Gudang (SRG) dengan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS). Namun, sayangnya hal ini belum begitu berhasil untuk produk cabai.

“Ini sudah mulai jalan tapi dipakainya untuk bawang merah. Dalam pemakaiannya ada penyusutan kepada barang tersebut. Bawang merah ada penyusutan tapi tidak banyak. Nah cabai setelah dikeluarkan langsung menciut. Ini yang sedang kita cari terobosannya” tandasnya. (TYO)

SHARE