Harga Daging Sapi di Jakarta Diprediksi Tembus Rp200 Ribu per Kg
Para pedagang sapi di Jakarta memprediksi harga daging sapi bakal tembus Rp200.000 per kilogram (kg) pada jelang puncak lebaran nanti.
IDXChannel - Para pedagang sapi di Jakarta memprediksi harga daging sapi bakal tembus Rp200.000 per kilogram (kg) pada jelang puncak lebaran nanti. Pasalnya, harga daging impor yang mahal ikut mendongkrak harga daging sapi lokal.
Menurut Asep, seorang pedagang daging sapi di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, memperkirakan harganya akan naik hingga Rp160.000 per kg saat Ramadan tiba. Terhitung sejak 27 Maret 2022, harga daging sapi berkisar antara Rp130.000 sampai Rp140.000 per kg.
"Kemungkinan harga daging sapi bisa menembus level Rp200.000/kg pada puncak lebaran. Ini karena harga sapi impor yang mahal turut mendongkrak sapi lokal," kata Asep, di Jakarta, seperti dikutip Sabtu (9/4/2022).
Sementara, Menurut Ketua DPW JAPPDI DKI Jakarta, Ukar Kusnadi harga daging sapi di Jakarta harusnya dapat stabil bila janji Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memasok daging sapi sebanyak 1.000 ton teralisasi, namun hingga sampai saat ini, hal tersebut hanyalah janji semata.
Ukar menyatakan janji kuota 1.000 ton itu nantinya akan diberikan oleh Kemendag beserta PT Suri Nusantara Jaya, Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Namun janji yang sudah tersebar ke seluruh pedagang daging di pasar Jakarta itu masih hampa, Ukar merasa menyesali sikap pemerintah tersebut.
"Kami sudah terlanjur mendata para pedagang daging dan pasar-pasar di lima kota madya DKI Jakarta. Namun faktanya, pemerintah tidak menepati janji terhadap pedagang kecil yang tergabung dalam anggota JAPPDI," kata Ukar menjelaskan melalui surat yang ditujukan kepada Ketua umum JAPPDI, Asnawi pada Jumat (8/4/2022).
Maka dari itu, Ukar menegaskan karena banyaknya pertanyaan pedagang terkait janji kuota daging 1000 ton tersebut, JAPPDI DKI Jakarta memohon pada DPP JAPPDI untuk melakukan aksi unjuk rasa.
"Kami meminta kepada pengurus DPP JAPPDI untuk melakukan aksi unjuk rasa menanyakan kejelasan mengenai kuota 1.000 ton yang telah dijanjikan ke Kementerian Perdagangan, PT Suri Nusantara Jaya dan Bulog," tutup Ukar. (RAMA)