ECONOMICS

Harga Kelapa Melonjak, Mentan Sebut Permintaan VCO di China dan Malaysia Naik

Iqbal Dwi Purnama 20/08/2025 01:10 WIB

Hal ini disebabkan oleh permintaan minyak kelapa alias virgin coconut oil (VCO) terutama di China dan Malaysia meningkat.

Harga Kelapa Melonjak, Mentan Sebut Permintaan VCO di China dan Malaysia Naik. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini harga kelapa dunia mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh permintaan minyak kelapa alias virgin coconut oil (VCO) terutama di China dan Malaysia meningkat.

Mentan menilai, situasi ini cenderung menguntungkan para petani di Indonesia. Sebab, perkebunan kelapa di beberapa negara tidak bisa tumbuh, sehingga permintaannya banyak yang didatangkan dari Indonesia.

"Itu kami sudah monitor, dan itu berkah buat petani kelapa Indonesia, karena ada pergeseran konsumen pangan khususnya kelapa di China dan beberapa negara lain, itu menjadi favorit," ujarnya saat ditemui di Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).

Mentan menjelaskan, peningkatan kebutuhan minyak kelapa ini membuat harga kelapa Indonesia melonjak tajam. Dia menyebut, kelapa Indonesia sebelumnya dihargai Rp1.350 per butir, namun saat ini melonjak ke harga Rp4-6 ribu per butir.

"Yang paling menguntungkan, kelapa itu tidak bisa tumbuh di beberapa negara. Termasuk di Eropa, dan China. Sekarang ini harga kelapa dunia naik, Malaysia butuh, China butuh. Karena ada kebutuhan untuk VCO," kata dia.

Pada kesempatan itu, Mentan menyebut saat ini Presiden Prabowo telah mengucurkan anggaran untuk mengembangkan perkebunan hingga industri kelapa di Indonesia. Targetnya, Indonesia tidak sekedar mengirim kelapa utuh, namun juga ekspor produk olahannya seperti VCO yang saat ini tengah tinggi kebutuhannya.

Menurutnya, pengembangan komoditas kelapa ini seperti peningkatan produktivitas, juga dalam rangka menjaga kebutuhan dalam negeri agar tidak kurang ditengah permintaan global yang meningkat. Beberapa wilayah yang akan ditunjuk sebagai sentra produksi kelapa yaitu Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

"Makanya kita sekarang, perintah Presiden, kita akan mengembangkan kelapa secepat-cepatnya, anggarannya sudah turun. Pertama untuk peningkatan produktivitas, kemudian kita pengembangan dan hilirisasi," kata Amran.

"Jadi langkah kita mengembangkan kelapa, seperti pembibitan, kemudian kita replanting, memelihara dengan baik, dan hilirisasi, bila perlu kita ekspor VCO," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE