Harga KRL Baru Buatan INKA Lebih Mahal dari Jepang, Menhub Respons Begini
Menhub Budi Karya Sumadi buka suara perihal harga KRL buatan PT INKA (Persero) lebih mahal dibandingkan dengan impor KRL dari Jepang.
IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara perihal harga KRL buatan PT INKA (Persero) lebih mahal dibandingkan dengan impor KRL dari Jepang.
Alih-alih menjawab pertanyaan awak media, Menhub justru balik melontarkan pertanyaan.
"Saya tanya balik, mau kita punya kekuatan enggak untuk membangun industri dalam negeri?" kata Menhub saat ditemui usai memberika pidato di Seminar Nasional Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Terpisah, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA memastikan pesanan kereta rel listrik (KRL) buatannya tidak akan mengalami kendala.
Direktur Utama INKA Eko Purwanto menjelaskan, saat ini pihaknya akan berfokus terhadap kualitas produk yang akan dibuat oleh INKA.
"Insyaallah enggak (ada kendala). Sekarang kita juga (jaga) masalah kualitas, masalah ini kita benar-benar fokus dan insyaallah terus kita lakukan improvement," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Sebagai informasi, harga satu unit gerbong buatan INKA seharga Rp19,95 miliar. Sementara untuk satu trainset KRL tersebut sebanyak 12 unit kereta dengan harga Rp239,375 miliar.
Jadi, total biaya yang dibutuhkan KAI untuk membeli 24 trainset INKA sebanyak Rp5,7 triliun.
Kemudian berdasarkan Price Proposal JR East tanggal 30 Juni 2023, untuk impor satu gerbong atau kereta KRL dari Jepang membutuhkan biaya sebesar Rp18,8 miliar (dengan asumsi kurs Rp104,44 per yen).
Sementara untuk satu trainset KRL tersebut sebanyak 12 unit kereta sebesar Rp225,6 miliar. Jadi, total biaya yang dibutuhkan KAI untuk membeli tiga trainset KRL dari Jepang sebanyak Rp676,8 miliar.
Jika dilakukan perbandingan antara harga KRL buatan INKA dan harga KRL impor dari Jepang, maka terdapat selisih biaya sebesar Rp13,77 miliar per trainset.
(YNA)