ECONOMICS

Harga Makanan dan Cabai Turun, Manado Alami Deflasi 0,27 Persen

Subhan/Kontributor Manado 02/09/2021 09:26 WIB

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat Manado dan Kotamobagu mengalami deflasi pada Agustus 2021.

Harga Makanan dan Cabai Turun, Manado Alami Deflasi 0,27 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat Manado dan Kotamobagu mengalami deflasi pada Agustus 2021. Kondisi ini terjadi diketahui setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan.

IHK Kota Manado tercatat deflasi sebesar -0,27 persen (mtm) setelah pada Juli 2021 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen (mtm). Sama halnya dengan Kota Kotamobagu yang tercatat deflasi sebesar -0,09 persen (mtm), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,78 persen (mtm). 

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan sejalan dengan deflasi bulanan yang terjadi, secara tahunan inflasi Manado dan Kotamobagu per Agustus 2021 masing-masing tercatat sebesar 2,00 persen (yoy) dan 2,78 persen (yoy) atau masih terkendali pada rentang target inflasi nasional 3±1 persen (yoy). 

"Adapun IHK Nasional bulan Agustus 2021 tercatat inflasi sebesar 0,03 persen (mtm) dengan laju inflasi tahunan 1,59 persen (yoy) atau berada di bawah rentang target tersebut. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi sumber tertahannya tekanan inflasi Agustus 2021 di Manado dengan andil sebesar -0,48 persen (mtm). Sementara itu, sebelas kelompok lainnya mencatatkan inflasi dengan total andil sebesar 0,21 persen," tutur Arbonas, Kamis (2/9/2021).

Komoditas penyumbang utama deflasi dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau antara lain komoditas perikanan, rica, dan tomat. Ikan malalugis dan ikan deho merupakan komoditas utama yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,26 persen (mtm) dan -0,15 persen (mtm). 

Di samping itu, komoditas cabai rawit, cabai merah, dan tomat yang merupakan komoditas strategis di Manado pada bulan Agustus 2021 juga turut mengalami penurunan harga setelah pada bulan sebelumnya mencatatkan inflasi. Cabai rawit memberikan andil deflasi sebesar -0,15 persen (mtm), cabai merah dengan andil -0,02 persen (mtm), dan tomat dengan andil -0,01 persen (mtm). 

"Selanjutnya, komoditas daging ayam ras juga masih melanjutkan tren penurunan harga di Agustus 2021 dengan andil deflasi sebesar -0,04 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan periode sebelumnya dengan andil deflasi -0,01 persen (mtm)," ujar Arbonas

Penurunan harga berbagai komoditas pangan ini disebabkan oleh terbatasnya permintaan masyarakat dalam masa PPKM di Manado, di tengah ketersediaan pasokan yang memadai.

Sementara itu, Kelompok Transportasi dan Pendidikan merupakan kelompok yang memberikan andil inflasi di Manado dalam bulan Agustus 2021 masing-masing sebesar 0,05 persen (mtm). Kenaikan tarif Angkutan Udara menjadi penyumbang inflasi dari kelompok Transportasi dengan andil sebesar 0,06 persen, yang diperkirakan sejalan dengan pengurangan jumlah penerbangan di tengah pemberlakuan PPKM di berbagai wilayah.

Adapun pada kelompok Pendidikan, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Dasar mencatatkan inflasi yang bersifat musiman disebabkan oleh periode awal semester baru bagi para pelajar.

Sementara itu, deflasi yang terjadi di Kotamobagu didorong oleh penurunan harga Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan dengan andil deflasi -0,06 persen (mtm), disusul oleh Kelompok Pakaian dan Alas Kaki dengan andil deflasi -0,04 persen (mtm). 

Komoditas telepon seluler merupakan satu-satunya kontributor deflasi pada Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan dengan andil -0,06 persen (mtm), sedangkan gaun/terusan wanita menjadi penyumbang deflasi Kelompok Pakaian dan Alas Kaki dengan andil sebesar -0,03 persen (mtm). 

Penurunan harga pada kedua kelompok tersebut merupakan normalisasi harga dari bulan sebelumnya seiring terbatasnya permintaan dengan adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. 

Namun berbeda dengan Manado, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau di Kotamobagu tercatat masih mengalami inflasi terbatas dengan andil sebesar 0,02 persen (mtm). Komoditas bawang merah di Kotamobagu tercatat mengalami inflasi tertinggi sejak awal tahun dan memberikan andil inflasi sebesar 0,20 persen (mtm). 

"Meski demikian, sebagaimana di Manado, beberapa komoditas di antaranya rica dan daging ayam ras mengalami deflasi dan menahan inflasi pada kelompok ini," ucap Arbonas. (TYO)

SHARE