Harga Minyak Dunia Melambung, Kementerian BUMN Pastikan Tarif BBM di RI Masih Aman
Kementerian BUMN mencatat harga Bahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia belum mengalami kenaikan.
IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat harga Bahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia belum mengalami kenaikan, meski harga minyak mentah dunia terus menguat setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina.
"Di Indonesia belum naik (BBM), harga kan masih sama dengan harga sebelumnya," ujar Arya saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (24/2/2022).
Menurut Arya, perang Rusia-Ukraina akan berdampak pada kinerja BUMN, khususnya PT Pertamina (Persero). Meski begitu, sepanjang harga BBM belum mengalami perubahan, maka tidak berpengaruh signifikan pada operasional perusahaan pelat merah lainnya.
"Tapi bisa berpengaruh ke batu bara dan lain-lain juga kan," kata Arya.
Pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi waktu Indonesia, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 19 sen dollar AS menjadi 92,10 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent naik 1,48 dollar AS menjadi 98,32 dollar AS per barrel.
Melonjaknya harga minyak mentah dunia, dipicu invasi tentara Rusia ke wilayah Ukraina, setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi menyatakan perang. Suara ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev pada Kamis (24/2/2022), tepat di dekat Bandara utama Boryspil, Kiev. Ledakan juga diberitakan terdengar di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.
Serangan terjadi setelah Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina timur tepatnya di wilayah Donbass pada Kamis (24/2/2022) dini hari. Putin juga memerintahkan militer Ukraina untuk meletakkan senjata dan pulang di daerah tersebut.
"Saya memutuskan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke timur Ukraina)," kata Putin dalam pidato, dikutip AFP, Kamis (24/2/2022).
Rusia adalah produsen minyak terbesar kedua di dunia, yang sebagian besar menjual minyak mentah ke Eropa, dan juga merupakan pemasok gas alam terbesar di Eropa, yang memasok sekitar 35 persen dari persediaannya.
Selain fisik, serangan siber DDos juga dikabarkan terjadi di sejumlah kota di Ukraina pada Rabu (23/2/2022). Gelombang peretasan yang diduga dari Rusia merusak beberapa perangkat lunak, dan sejumlah situs bank dan pemerintah Ukraina. (TIA)