Harga Minyak Dunia Susut Tersengat Kekhawatiran Suku Bunga The Fed
Harga minyak dunia merosot pada awal perdagangan hari ini dipicu kekhawatiran peningkatan suku bunga The Fed.
IDXChannel - Harga minyak dunia merosot pada awal perdagangan Jumat (16/9/2022). Kondisi ini memperpanjang kerugian pekan ini karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang tajam dan akan melemahkan pertumbuhan global serta memukul permintaan bahan bakar.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 22 sen atau 0,2% menjadi USD90,62 per barel setelah tergelincir 3,5% ke level terendah satu minggu di sesi sebelumnya.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 25 sen atau 0,3% menjadi USD84,85 per barel, setelah jatuh 3,8% di sesi sebelumnya.
"Minyak mentah turun karena fokus pasar kembali melihat ekonomi yang memburuk," kata Analis Komoditas ANZ.
Akibat dolar AS yang perkasa, membuat harga minyak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Indeks dolar turun pada hari ini, tetapi bertahan di dekat tertinggi minggu lalu di atas 110.
Pasar juga terguncang minggu ini oleh prospek Badan Energi Internasional yang menyatakan hampir nol pertumbuhan permintaan minyak pada kuartal ke-IV karena prospek permintaan yang lebih lemah oleh China.
"Fundamental minyak sebagian besar masih bearish karena prospek permintaah China tetap menjadi tanda tanya besar dan karena data inflasi nampaknya siap untuk melemahkan ekonomi AS," ujar Analis OANDA, Edward Mayo.
Analis mengatakan, sentimen negatif lain dari pernyataan Departemen Energi AS bahwa tidak mungkin untuk berusaha mengisi kembali cadangan minyak strategis sampai setelah fiskal 2023.
Di sisi penawaran, pasar telah menemukan dukungan pada berkurangnya ekspektasi kembalinya minyak mentah Iran, karena para pejabat Barat mengecilkan prospek menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Teheran.
Analis Commonwealth Bank, Viviek Dhar mengatakan, hal itu mendukung pandangan bank bahwa pasar minyak akan mengetat pada akhir tahun dan Brent akan kembali ke harga USD100 per barel pada kuartal IV 2022. (FAY)