Harga Minyak Tergelincir dari Posisi Puncak, Apa Penyebabnya?
Harga minyak mentah dunia turun dari puncak setelah melejit dalam dua pekan terakhir.
IDXChannel - Harga minyak mentah dunia turun dari puncak setelah melejit dalam dua pekan terakhir. Data ekonomi Amerika Serikat yang positif di kuartal III membantu meredakan kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi.
Meski prospek pasokan yang ketat diperkirakan dapat terus mendorong kenaikan harga, data perdagangan hingga pukul 09.45 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Januari 2023 melemah 0,65 persen di USD94,42 per barel.
Kondisi serupa juga terjadi pada minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari turun 0,97 persen sebesar USD86,98 per barel.
Brent masih menguat 1,2 persen pekan ini, sedangkan WTI tumbuh hampir 4 persen. Keduanya diuntungkan berkat kenaikan permintaan minyak.
Data PDB AS kuartal ketiga yang dirilis Kamis lalu (27/10/2022) menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia bernasib lebih baik dari yang diharapkan. Ini mematahkan kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut.
Di pasar minyak sendiri menunjukkan AS mencatatkan rekor atas nilai ekspor minyak pada pekan sebelumnya. Hal ini mengirimkan sinyal positif pada permintaan minyak mentah dunia.
Penurunan cukup besar dari persediaan bahan bakar juga menunjukkan bahwa minyak mentah AS tetap kuat meskipun inflasi dan suku bunga meningkat, dilansir Investing.com, Jumat (28/10/2022).
Ke depan pasar akan fokus ke pertemuan bank sentral Amerika Serikat / Federal Reserve pada minggu depan terkait kebijakan suku bunga, The Fed secara luas diperkirakan akan mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin dan memberi sinyal akan ada lebih banyak kenaikan, sebuah langkah yang kemungkinan akan menyebabkan volatilitas jangka pendek di pasar minyak.
(SLF)