Harga Nikel Dunia Diprediksi Naik Jika Indonesia Kurangi Jumlah Produksi
Pemerintah Indonesia dikabarkan sedang mempertimbangkan mengurangi produksi nikel di 2025.
IDXChannel- Pemerintah Indonesia dikabarkan sedang mempertimbangkan mengurangi produksi nikel di 2025. Rencana itu diprediksi bisa menghilangkan sepertiga pasokan nikel di pasar global dan menaikan harga secara signifikan
Hal itu disampaikan perusahaan jasa keuangan Macquarie Group Ltd dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/1/2025).
Pemerintah Indonesia memang sedang mempertimbangkan pemangkasan besar-besaran terhadap kuota nikel dari 272 juta ton di 2024 menjadi kurang lebih 150 juta di 2025.
Kurang lebih pemangkasan produksi mencapai 40 persen. Hal itu akan mengarah kepada penurunan drastis dalam produksi logam baterai tersebut.
Macquarie Group memandang pemangkasan dalam skala besar itu sangat tidak mungkin. Sebab produksi tambang yang lebih rendah dari perkiraan di Indonesia dapat menimbulkan risiko kenaikan harga.
Macquarie Group menilai pasokan tahun ini masih kecil meski tak berlebihan.
Nikel merosot pada 2024 karena melonjaknya produksi di Indonesia dan melemahnya permintaan dari pembuat baterai dan sektor baja tahan karat.
Sementara tahun ini, pedagang masih mengamati perkembangan ekonomi global setelah ada upaya China untuk menstimulasi ekonominya. Serta kemungkinan adanya aturan kebijakan tarif dari pemerintah Amerika Serikat era Donald Trump.
Macquarie Group masih memandang produksi nikel Indonesia tetap menjadi faktor penggerak utama harga. Sebab, Indonesia menjadi negara terbesar penghasil nikel dunia.
Macquarie Group menyebut pasokan nikel di Indonesia tahun lalu kesulitan untuk memenuhi permintaan karena pembatasan pemerintah. Hal itu membuat Filipina mencetak rekor impor.
(Ibnu Hariyanto)