ECONOMICS

Harga Pangan di RI Berpotensi Terkerek Naik Imbas Konflik Iran-Israel

Suparjo Ramalan 22/04/2024 17:41 WIB

Konflik kedua negara itu justru membuat ekosistem logistik pangan menjadi terganggu.

Harga Pangan di RI Berpotensi Terkerek Naik Imbas Konflik Iran-Israel. Foto:MNC Media.

IDXChannel - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan akan terjadi kenaikan harga pangan di Tanah Air imbas memanasnya geopolitik di Timur Tengah, terutama konflik Israel-Iran beberapa pekan terakhir ini. 

Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin mengatakan, meski Indonesia tidak memiliki kontak langsung dengan Iran dan Israel di sektor pangan, namun konflik kedua negara itu justru membuat ekosistem logistik pangan menjadi terganggu.

Selain itu, tensi geopolitik di Timur Tengah juga mendorong penguatan USD terhadap mata uang beberapa negara, termasuk Indonesia. Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap USD naik menjadi Rp16.200.

Menguatnya mata uang Amerika Serikat (AS) diperkirakan ikut mendorong terjadinya kenaikan harga pangan dan inflasi di dalam negeri.

“Memang tidak ada kontak langsung kita dengan  Iran dan Israel yang berhubungan dengan komoditas pangan, tapi karena perang ini menyebabkan logistik terganggu, sistem logistik terganggu,” ujar Bustanul dalam sebuah forum diskusi, Senin (22/4/2024). 

“Dan kita sudah paham USD sudah Rp16.200, itu akan mendorong naik harga pangan dan inflasi, dan itu antisipasi yang harus kita lakukan,” paparnya 

Tingginya harga pangan membuat situasi di Indonesia menjadi tidak stabil. Pasalnya, hal itu semakin memperburuk kondisi pangan nasional. 

Bustanul mencatat, sektor pertanian sepanjang 2023 tumbuh rendah atau sebesar  1,30 persen, lantaran persoalan produksi di tingkat petani. 

“Yang tidak baik sektor pertanian yang tumbuh renda hanya 1,30 persen, jadi dengan tumbuh renda seperti itu pasti ada persoalan diproduksi dong, pahan kita bahwa 2023 kemarin ada El Nino,” ucap dia. 

“Tapi ketika kita lihat angka kemiskinan dan turunya sudah satu digit, jeleknya angka kemiskinan ini ada di pedesaan dan pertanian. Dan Ketimpangan memburuk itu yang perlu kita waspadai,” pungkasnya.

(NIA)

SHARE