ECONOMICS

Harga Properti di RI Bakal Melonjak Imbas Perlambatan Ekonomi China

Iqbal Dwi Purnama 26/09/2024 16:59 WIB

Harga properti di Indonesia, khususnya di Jakarta diproyeksi melonjak karena dipengaruhi faktor pelemahan ekonomi China.

Harga Properti di RI Bakal Melonjak Imbas Perlambatan Ekonomi China (foto iqbal dwi)

IDXChannel - Harga properti di Indonesia, khususnya di Jakarta diproyeksi melonjak karena dipengaruhi faktor pelemahan ekonomi China yang berimbas ke sektor properti di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Property Influencer, Anthony Sudarsono mengatakan, pelemahan ekonomi China akan membuat para pelaku usaha atau investor mencari pasar yang lebih potensial dengan melihat pertumbuhan ekonomi secara nasional. 

Menurutnya, wilayah yang paling potensial di kawasan Asia Tenggara adalah Indonesia.

"Sekarang ramai orang China ke Indonesia, ekonomi China lagi berat dan susah, sehingga mereka pilih instrumen atau wilayah yang gampang mendapatkan uang. Kalau di Asia, Indonesia pilihan tepat, karena masyarakatnya konsumtif," ujar Anthony dalam acara Wealth Xpo CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (26/9).

Dia menuturkan, situasi ini akan menyebabkan mekanisme pasar, di mana harga properti akan naik secara perlahan karena permintaan yang cukup besar dari para pelaku usaha asal China. Ditambah lagi dari negara lain.

Sebab, Anthony menyebut, dukungan insentif pemerintah, seperti pemberian status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di baliknya ada berbagai macam insentif khusus akan meningkatkan daya tarik investor menanamkan modalnya ke dalam negeri.

Bahkan menurutnya, 5-10 tahun mendatang populasi keturunan Tionghoa di Indonesia akan semakin meningkat. Hal ini karena investor China yang mengembangkan usahanya enggan untuk kembali ke negara asal karena bisnisnya telah berjalan dengan baik di Indonesia.

"Pada 5-10 tahun ke depan kita akan bersaing dengan orang China tersebut. Karena mereka rata-rata tidak berminat untuk kembali ke negaranya. Ini sangat potensial kalau mau membeli properti di KEK, karena kebutuhan mereka (investor China) sangat besar," kata Anthony. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE