Harga Rumah di Tiga Kota Ini Naik Lampaui Inflasi Tahunan
Harga rumah di tiga kota di Indonesia mencatatkan kenaikan tertinggi per November 2023. Bahkan pertumbuhannya di atas inflasi tahunan.
IDXChannel - Harga rumah di tiga kota di Indonesia mencatatkan kenaikan tertinggi per November 2023. Bahkan pertumbuhannya di atas inflasi tahunan.
Mengutip data Flash Report Rumah123.com, tiga kota itu yakni Makassar (7,5%), Denpasar (6,7%) dan Medan (5,9%). Disusul Bekasi (2,1%), Tangerang (1,1%), Depok dan Semarang (0,7%), dan Bogor (0,3%).
“Ini menandakan indikasi positif lantaran peluang nilai investasi properti di kota-kota tersebut dapat meningkat seiring waktu dan menjadi peluang yang menarik bagi masyarakat maupun investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka atau mencari investasi jangka panjang yang stabil,” kata Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawati Manik dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Dari segi popularitas, kata Maria, Denpasar mencatatkan pertumbuhan popularitas pencarian tertinggi dibandingkan Makassar dan Medan, bahkan dibandingkan Jakarta Utara dan Tangerang Selatan.
Sejak kuartal IV-2022, terdapat lonjakan permintaan dari kalangan WNA di sejumlah wilayah di Bali, seperti Denpasar dan Badung, seiring diterbitkannya Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1241/SK-HK.02/IX/2022 Tahun 2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian Untuk Orang Asing pada September 2022 serta Second Home Visa pada akhir Desember 2022.
Alhasil, di kuartal I-2023, kebijakan ini meningkatkan minat properti yang sangat signifikan dari kalangan WNA terhadap wilayah Badung dengan pertumbuhan mencapai 91,3 persen dan Denpasar sebesar 55,8 persen.
Lebih lanjut, di awal September 2023, pemerintah juga mengesahkan kebijakan Golden Visa melalui Permenkumham Nomor 22 Tahun 2023 tentang Visa dan Izin Tinggal untuk menarik Good Quality Travelers yang berkualitas dan bermanfaat bagi perekonomian Indonesia.
“Harapannya, regulasi seperti ini dalam jangka panjang tak hanya berdampak pada potensi peningkatan minat properti kalangan WNA di kawasan Bali, tetapi juga terhadap kawasan kota-kota lain di Indonesia,” pungkasnya.
(YNA)