Harga Stabil & Panen Raya, Tapi RI Malah Impor Satu Juta Ton Beras
Keputusan pemerintah mengimpor beras sebanyak satu juta ton banyak menuai pertanyaan berbagai kalangan.
IDXChannel - Keputusan pemerintah mengimpor beras sebanyak satu juta ton banyak menuai pertanyaan berbagai kalangan. Padahal saat ini harga beras stabil dan stok akan aman karena petani memasuki panen raya April-Mei.
Ekonom Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri mengungkapkan, dalam setahu terakhir, harga beras sangat stabil, tidak ada gejolak harga. Hal ini berbeda dengan harga gula yang sempat meroket beberapa tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dikutip Faisal Basri dalam laman pribadinya faisalbasri.com, harga beras eceran dalam kurun satu tahun terakhir rata-rata Rp14.596 per kilogram.
“Demikian pula harga beras ditingkat penggilingan maupun harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Jadi berbeda dengan kondisi pada 2018 yang sempat melonjak pada awal tahun,” kata Faisal, Selasa (16/3/2021).
Berdasarkan data BPS, harga beras medium ditingkat penggilingan berkisar Rp10.215 per kilogram dalam kurun satu tahun terakhir. Kemudian untuk harga gabah kering panen (GKP) rata-rata berkisar Rp5.415 per kilogram.
Faisal menambahkan, pengumuman impor beras sebanyak 1 juta ton secara langsung memengaruhi psikologi pasar yang cenderung menurunkan harga jual di tingkat petani. Apalagi petani sedang menyongsong masa panen raya (April-Mei).
Sebelum pengumuman impor saja harga gabah di tingkat petani sudah cenderung tertekan. Sekalipun harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Januari 2021 naik 3 persen dibandingkan Desember 2020, namun masih lebih rendah dibandingkan Januari tahun lalu (year-on-year) atau turun sebesar 6,7 persen.
Untuk harga gabah kering giling (GKG) lebih parah lagi, yaitu turun 0,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Desember 2020) dan turun tajam sebesar 8,28 persen dibandingkan Januari 2020. (RAMA)