Harga Tembus Rp31 Ribu per Kg, Warga Beralih ke Telur Reject
Harga telur di pasar mulai melambung tinggi, kini menjadi Rp31.000 per Kg.
IDXChannel - Harga telur di pasar mulai melambung tinggi. Satu kilogram (kg) telur ayam negeri dijual pedagang seharga Rp31.000. Sedangkan telur ayam kampung naik menjadi Rp2.500 per butir.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (8/12/2022), kenaikan harga telur ini terjadi menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Salah satu pedagang di Pasar Pademangan Timur, Eka Permatasari (32) mengatakan, dengan kenaikan yang sangat tinggi ini membuat para pedagang menjadi was-was, apalagi menjelang Nataru.
"Harga telur lagi naik, karena mau Natal jadi naik semua," kata Eka saat ditemui di lokasi.
Dijelaskannya, kenaikan paling signifikan adalah pada telur ayam negeri alias telur ayam ras. Telur ayam negeri dari yang semula Rp26.000 per kilogram, kini menjadi Rp31.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi secara bertahap dalam rentang waktu sepekan atau dua pekan sekali.
Dengan kenaikan harga yang lebih tinggi lagi, di mana per kilogram telur ayam negeri bisa mencapai Rp34.000, Eka mengaku khawatir. Sebab pada umumnya, harga pastinya akan lebih naik lagi
"Nanti pasti bisa sampai meningkat lagi sampai Rp34 ribu. Tapi nanti setelah hari raya dia turun," ucapnya. Dengan kenaikan harga telur ini, Eka juga mengalami penurunan omzet.
Beli Telur Reject
Dalam mengantisipasi kenaikan harga telur yang terjadi saat ini, banyak upaya yang dilakukan masyarakat untuk mendapat telur yang murah dan layak di konsumsi. Salah satunya adalah telur retak atau pecah di pasaran.
Eka mengatakan, saat kenaikan telur yang terjadi pada sepekan belakangan banyak masyarakat yang mencari telur reject (rusak), namun masih layak di konsumsi. Dengan kondisi tersebut, warga mendapat harga yang lebih murah.
"Kalau biasanya harga sekarang dengan kondisi telur yang bagus Rp34.000, kalau dengan harga yang kondisinya kurang seperti retak atau pecah sedikit menjadi Rp26.000," ucapnya.
Adanya telur reject tersebut menurut Eka, menjadi suatu hal yang baru diminati masyarakat. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dalam sehari telur reject yang dipesan konsumen mencapai 5 kilogram.
"Banyak pembeli (warga) yang minat, soalnya selain murah harganya juga masuk di kantong. Yang penting masih sangat bagus untuk dikonsumsi," pungkasnya.
(FAY)