ECONOMICS

Hebat! Jakarta Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Apa Kuncinya?

Michelle Natalia 24/12/2021 13:40 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan Jakarta menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi nasional.

Hebat! Jakarta Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Apa Kuncinya? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan Jakarta menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, ada beberapa kunci penting yang harus dilakukan guna mempertahankan prestasi tersebut, khususnya di bidang kesehatan.

"DKI Jakarta berkontribusi sangat besar terhadap ekonomi nasional. Soal kebangkitan ekonomi pasca terdampak pandemi ini, langkah penting untuk mengatasi masalah kesehatan juga dilakukan di DKI Jakarta," ujar Perry dalam webinar ISEI di Jakarta, Jumat(24/12/2021).

Dia mengatakan, jika Jakarta tumbuh, maka Indonesia pun tumbuh, dan itu kenapa langkah di Jakarta penting. 

"Perlunya untuk segera dan perkuat herd immunity dan vaksin booster, ini penting, agar terjadi imunitas massal dan bisa buka sektor ekonomi, itu kunci sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi,” tambah Perry.

Selain mengatasi masalah kesehatan, sambung dia, penting untuk Jakarta memperkuat sektor manufaktur, yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tinggi. 

"Kemudian, aspek yang berkaitan dengan digitalisasi itu penting, inklusif juga penting. Jakarta besar, tapi pertumbuhan ekonomi Jakarta perlu inklusi, misalnya di Tanah Abang ini juga jadi harus inklusi dan gimana hijaukan (ekonomi) Jakarta,” jelas Perry.

Dia menyebutkan, DKI Jakarta sebagai pusat ekonomi dan keuangan Indonesia memiliki peran penting. Melihat konsumsi rumah tangga Jakarta yang tinggi dalam memengaruhi output secara nasional. 

"DKI Jakarta juga memiliki kontribusi terhadap 21% besaran konsumsi rumah tangga di Pulau Jawa. Diikuti Balinusra 7%, Kalimantan 6%, Sumatera 5%, dan Sulampua 4%," terangnya.

Di sektor keuangan, DKI jakarta juga memegang peranan penting, dimana outstanding kredit di DKI Jakarta mencapai 29% dari kredit nasional. Simpanan masyarakat DKI Jakarta mencapai 49% dari total simpanan nasional.

"Sementara itu, di sisi sistem pembayaran, khususnya non-tunai, dari total Rp7,361 triliun transaksi, 40% bersumber dari transaksi di DKI Jakarta," tutupnya. (TYO)

SHARE