ECONOMICS

Hilirisasi Pasir Kuarsa di Rempang Diprediksi Sumbang PDRB Rp308 Triliun per Tahun

Suparjo Ramalan 24/11/2023 21:31 WIB

Hilirisasi pasir silika atau pasir kuarsa di Kawasan Rempang Eco City, Batam, Kepulauan Riau, akan berkontribusi besar bagi Produk Domestik Regional Bruto.

Pulau Rempang (Google Maps)

IDXChannel - Hilirisasi pasir silika atau pasir kuarsa di Kawasan Rempang Eco City, Batam, Kepulauan Riau, akan berkontribusi besar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Tak main-main, asumsi makronya mencapai Rp308 triliun per tahun. Hal ini diungkapkan Ekonom asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Wihana Kirana Jaya.

Menurutnya, kontribusi hilirisasi pasir kuarsa tergantung pada kapasitas produksi dan harga pasar. 

Selain itu, belum diketahui berapa persentase dari kapasitas produksi hilirisasi sumber daya alam tersebut karena baru dalam tahap penjajakan pemerintah dengan investor. 

Kendati demikian, lanjut dia, asumsi polisilikon (high-purity polysilicon), produk utamanya, di mana setiap 1 ton polisilikon membutuhkan sekitar 10 ton pasir silika dan bahan lainnya seperti karbon, batu bara atau grapit dalam proses pemurnian. 

Dengan asumsi harga polisilikon pada tahun-tahun depan mencapai USD20,000 per ton, maka nilai tambah dari setiap ton produksi polisilikon berada di angka USD20.000.

"Lalu, dikurangi input pasir silika 10 ton senilai USD500 dan listrik 12.000 Kwh = USD1.200 per ton serta bahan-bahan lain, sehingga value added diperkirakan sekitar 90 persen," kata Wihana, Jumat (24/11/2023). 

Dari asumsi tersebut, maka kapasitas produksi polisilikon bisa mencapai 100,000 ton per tahun. Kemudian nilai tambahnya 90 persen x 100.000 x USD20,000 = USD1,8 miliar atau setara Rp27 triliun. 

Jika kapasitas produksi polisilikon 100.000 ton per tahun dan nilai tambah Rp27 triliun, maka kontribusi terhadap PDB belum signifikan. Namun, tetapi berkontribusi signifikan terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau sekitar Rp308 triliun.

(NIY)

SHARE