Hingga Juni, Gelontoran Minyak Goreng Curah Untuk Pasar Domestik Capai 270 Ribu Ton
produsen yang berpartisipasi juga telah mendapatkan alokasi ekspor yang dapat dipergunakan selama enam bulan ke depan.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melaporkan bahwa kewajiban alokasi pasokan untuk pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO) oleh para pelaku industri minyak goreng nasional telah mencapai lebih dari 270 ribu ton hingga akhir Juni 2022 lalu.
Dari penyediaan pasokan untuk DMO itu, produsen yang berpartisipasi juga telah mendapatkan alokasi ekspor yang dapat dipergunakan selama enam bulan ke depan. Sebagian dari alokasi itu bahkan sudah dikonversi menjadi hak ekspor.
"Total alokasi ekspor yang diberikan sebesar 3,41 juta ton, melalui program transisi dan percepatan. Ini kita berikan untuk memberikan kepastian kepada dunia usaha terkait tersedianya pasokan untuk (pasar) ekspor," ujar Luhut, dalam rapat evaluasi kebijakan pengendalian minyak goreng, Jumat (1/07/2022).
Menurut Luhut, pemerintah memamng tengah mempercepat realisasi ekspor lantaran kapasitas tangki-tangki dalam waktu dekat sudah akan kembali penuh. Selain itu, percepatan ekspor dilakukan untuk memperbesar serapan Tandan Buah Segar (TBS) di level petani, sehingga diharapkan dapat meningkatkan posisi harga yang terbentuk.
"Saya minta Kemendag untuk dapat meningkatkan pengali ekspor menjadi 7 (tujuh) kali untuk ekspor sejak 1 Juli ini, dengan tujuan utama agar harga TBS di petani bisa naik secara signifikan,” tutur Luhut.
Di lain pihak, salah satu langkah untuk meningkatkan harga Crude Palm Oil (CPO) pada semester II disebut Luhut adalah dengan menaikkan B30 menjadi B35/B40. Upaya itu nantinya akan diterapkan secara fleksibel, tergantung dengan kondisi pasokan dan harga CPO di pasaran.
Luhut pun meminta Kementerian ESDM, BPDP-KS, dan Pertamina untuk dapat segera mengkaji rencana tersebut agar harga dapat semakin terkendali.
“Saya harap seluruh kementerian dan lembaga yang terkait dapat segera menindaklanjuti pekerjaan terkait wacana ini, agar harga minyak goreng dapat segera terkendali dan menguntungkan bagi masyarakat, petani, maupun para pengusaha,” tegas Luhut. (TSA)