ECONOMICS

Hoaks, Anestesi Setelah Divaksin Covid-19 Sebabkan Kematian

Muhammad Sukardi 15/06/2021 14:57 WIB

Kabar soal anestesi usai divaksin sebabkan kematian diklarifikasi oleh ahli terkait dan dinyatakan hoaks.

MNC Media

IDXChannnel - Pesan berantai berupa informasi hoaks mengenai vaksin Covid-19 masih terus saja ada. Salah satu yang tengah ramai dibahas adalah soal anestesi usai divaksin sebabkan kematian.

Informasi ini beredar luas di WhatsApp grup dan membuat sebagian orang khawatir mengenai kebenarannya. Seperti apa isi pesan tersebut?

"Peringatan dan peringatan. Siapapun yang telah divaksinasi virus corona dilarang menggunakan segala jenis anestesi, baik anestesi lokal maupun anestesi dokter gigi, karena hal ini sangat membahayakan nyawa orang yang divaksinasi, sangat berbahaya, dan dapat langsung meninggal," terang isi pesan berantai tersebut.

Tak berhenti di situ, pesannya pun berlanjut mengenai anjuran ada baiknya kapan mendapatkan anestesi usai divaksin Covid-19.

"Oleh karena itu, orang yang divaksinasi harus menunggu 4 minggu setelah divaksinasi. Jika dia terinfeksi dan sembuh, dia dapat menggunakan anestesi 4 minggu setelah sembuh dari infeksi coronavirus," katanya.

Pesan yang tidak diketahui sumber aslinya itu pun menceritakan salah satu kerabat si pengirim pesan yang menjadi korban dari penggunaan anestesi pascavaksinasi. Di situ, si pembuat pesan pun mengimbau agar masyarakat tidak menjadi korban selanjutnya.

"Seorang kerabat dari seorang teman divaksinasi dua hari yang lalu, pergi ke dokter gigi kemarin dan meninggal segera setelah diberi anestesi lokal! Setelah membaca peringatan tentang vaksinasi coronavirus, pada kotak vaksin, kami menemukan bahwa setelah menyelesaikan vaksin coronavirus, ada peringatan untuk tidak menggunakan anestesi!

Mohon sebarkan informasi ini untuk melindungi keluarga, saudara, teman, dan semua orang," lanjut isi pesan berantai tersebut.

MNC Portal pun coba mencari tahu kebenaran pesan berantai tersebut ke Ahli Kesehatan, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB., FINASIM., FA dan menurutnya itu informasi yang keliru alias hoaks. "Itu informasi hoaks," tegasnya melalui pesan singkat, Selasa (15/6/2021).

Prof Ari pun berharap agar masyarakat tidak mudah memercayai informasi yang beredar dan tak sungkan mencari kebenarannya di laman resmi pemerintah atau yang terpercaya. "Saya rasa polisi harus mengusut hoaks seperti ini dan masyarakat juga jangan membagikan hoaks ini," pesan Prof Ari.  

(IND) 

SHARE