Hoax Penerima Vaksin Meninggal Dalam 2 Tahun, Satgas Covid-19: Itu Tidak Benar
Sebuah unggahan di media sosial, di mana pemenang hadiah nobel sekaligus virolog, Luc Montagnier, menyatakan orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun.
IDXChannel - Heboh sebuah unggahan di media sosial, di mana pemenang hadiah nobel sekaligus virolog, Luc Montagnier, menyatakan orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun. Hal itu telah menimbulkan keresahan masyarakat di dunia.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, memberikan klarifikasi terhadap informasi terkait vaksin covid-19. Dia menyatakan kabar yang disampaikan Luc Montagnier adalah tidak benar.
“Terkait pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan Montagnier dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas,” katanya dalam konferensi persnya, Selasa (3/8/2021).
Wiku juga mengatakan informasi yang menyebutkan vaksinasi bisa memunculkan varian baru covid-19 adalah hoaks. “Selain itu pernyataan itu bahwa vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona juga tidak benar,” ujarnya.
Dia mengatakan WHO menjelaskan vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru. Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup.
“Pada vaksin, virus yang dipakai adalah virus yang sudah dimatikan. Virus yang tidak utuh, dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh,” ungkapnya.
Wiku meminta masyarakat untuk dapat selektif dan bijak dalam memilih dan menyebarkan informasi.
“Dan penting untuk diketahui hoaks dapat mengurangi kepercayaan masy terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama,” tuturnya. (TYO)