Hutama Karya Raup Laba Rp844 Miliar, Melonjak 2.412 Persen
PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatatkan laba bersih Rp844 miliar hingga kuartal III-2024.
IDXChannel - PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatatkan laba bersih Rp844 miliar hingga kuartal III-2024. Capaian tersebut tumbuh 2.412,12 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Laba bersih positif tersebut sejalan dengan pendapatan HK yang mencapai Rp20,29 triliun, tumbuh 9,73 persen secara tahunan. Sementara dari sisi total aset, BUMN konstruksi tersebut mencatat Rp188,95 triliun, naik 34,14 persen secara tahunan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan HK, Adjib Al Hakim mengatakan peningkatan kinerja keuangan perusahaan ini sejalan dengan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) yang digarap seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang semakin signifikan.
Hingga 30 September 2024, HK mencetak kontrak baru Rp24,05 triliun, meningkat 15,59 persen dari tahun sebelumnya. Segmen kontrak pekerjaan baru dikontribusikan dari pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 79,9 persen, disusul infrastruktur air 11,31 persen, sektor pergudangan 4,44 persen, sarana dan prasarana perhubungan 4,34 persen.
"Sampai dengan kuartal-III 2024, proyek-proyek BUMN masih mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi 69,78 persen, disusul oleh Proyek Pemerintah sebesar 25,23 persen, dan Proyek Swasta sebesar 4,99 persen," kata Adjib lewat keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).
Dia pun optimistis perusahaan bisa mengejar kontrak baru di sisa tahun 2024 sesuai target. Di tahun ini, HK telah menyelesaikan sejumlah proyek besar seperti PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan Jalan Tol Bayung Lencir-tempino di Jambi.
Adjib menambahkan, HK juga mencatat ekuitas sebesar Rp136,07 triliun, naik 58,39 persen akibat Penyertaan Modal Negara (PMN). Sementara liabilitas perusahaan turun sebesar 3,78 persen menjadi Rp52,88 triliun sebagai dampak dari repayment atas outstanding debt pada JTTS atas hasil dari asset recycling pada akhir Juni 2023 lalu.
"Ekuitas perusahaan yang meningkat signifikan ini masih didorong oleh dua faktor utama yakni penerimaan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp28,88 triliun pada akhir tahun 2023 dan Rp18,6 triliun pada April 2024, serta pencatatan laba bersih pada kuartal III-2024 dengan peningkatan signifikan dari periode yang sama pada tahun lalu," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)