ECONOMICS

ICP Turun Jadi USD69,36 per Barel di Juni 2023, Tertekan Kekhawatiran Ekonomi Global

Atikah Umiyani/MPI 07/07/2023 08:29 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia ICP pada Juni 2023 sebesar USD69,36 per barel, turun dari bulan sebelumnya sebesar USD70,12 per barel.

ICP Turun Jadi USD69,36 per Barel di Juni 2023, Tertekan Kekhawatiran Ekonomi Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Juni 2023 sebesar USD69,36 per barel. Angka tersebut turun 0,76 per barel dibandingkan Mei 2023 yang mencapai USD70,12 per barel.

Penetapan ICP Juni 2023 itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 241.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2023 tanggal 3 Juli 2023.

"Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas ekonomi global khususnya di Kawasan Eropa dan AS," tulis keterangan Kementerian ESDM, Kamis (6/7/2023). 

Kekhawatiran pasar tersebut, disebabkan antara lain, S&P Global yang mengumumkan Purchasing Managers Index (PMI) AS turun ke angka 46,3 pada awal bulan Juni 2023. Angka tersebut merupakan level terendah dalam enam bulan terakhir.

Sementara itu, PMI komposit Eropa juga tergelincir ke level terendah selama lima bulan terakhir, di angka 50,3 pada awal bulan Juni 2023.

Kedua, Bank of England mengumumkan kenaikan suku bunga utama sebesar 0.5%, menjadi 5%, disusul oleh The European Central Bank serta bank-bank sentral di Swiss dan Norwegia juga memutuskan untuk menaikan suku bunga utama. Hal ini memicu likuidasi dana dan produsen energi bergerak ke mentalitas hedging. 

Ketiga, potensi US FOMC kembali meningkatkan Fed Rate, sehubungan dengan upaya Bank Sentral AS dalam kisaran 1 tahun terakhir melalui peningkatan Fed Rate hingga 5% untuk menurunkan inflasi menjadi 2%.

Keempat, Departemen Tenaga Kerja AS juga menyampaikan bahwa jumlah klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan, dan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021. 

"Berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok Amerika Serikat pada bulan Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya yaitu Gasoline naik sebesar 5.9 juta bbls menjadi 222.0 juta bbls, dan Distillate naik sebesar 7.7 juta bbls menjadi 114.4 juta bbls, “ lanjut Tim Harga dalam exsum tersebut. 

Adapun, faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Juni 2023 adalah IEA menyampaikan, peningkatan stok minyak mentah global sebesar 10 juta bbls sehubungan dengan peningkatan stok minyak mentah dari negara OECD sebesar 27 juta bbls.

Selain itu, terkait pasokan minyak mentah dunia, IEA menyampaikan, total pasokan minyak mentah diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sebesar 101,3 juta bpd di tahun 2023 dan 102,3 juta bpd di tahun 2024. Hal ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara Non-OPEC sebesar 1,9 juta bpd di tahun 2023 dan 1,2 juta bpd di tahun 2024.

Ekspektasi dimulainya kembali ekspor minyak mentah Iran, yang dapat menyebabkan terganggunya fundamental permintaan / penawaran, disebabkan kemajuan kesepakatan nuklir AS dan Iran.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh Crude throughput Cina, yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, tergelincir 1,9% pada bulan Mei 2023 menjadi 14,66 juta bpd.

Selanjutnya, People’s Bank of China menurunkan suku bunga pinjaman acuan, namun lebih rendah dari ekspektasi masyarakat, sehingga mempengaruhi asumsi pasar bahwa pemulihan ekonomi Cina terhambat, dan berpengaruh pada permintaan minyak mentah dunia”, kata Tim Harga

"Terdapat Penurunan crude throughout Korea Selatan, Taiwan dan Jepang di bulan Juni 2023, dibandingkan bulan Mei 2023," pungkas Tim Harga.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah bulan Juni 2023 dibandingkan Mei 2023, sebagai berikut :

Dated Brent turun sebesar USD0,85/bbl dari USD75,55/bbl menjadi USD74,70/bbl.

WTI (Nymex) turun sebesar USD1,35/bbl dari USD71,62/bbl menjadi USD70,27/bbl.

Brent (ICE) turun sebesar USD0,71/bbl dari USD75,69/bbl menjadi USD74,98/bbl.

Basket OPEC turun sebesar USD0,79/bbl dari USD75,94/bbl menjadi USD75,15/bbl.

Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar USD0,76/bbl dari USD70,12/bbl menjadi USD69,36/bbl.

(FRI)

SHARE