ID Food Terapkan Smart Farming untuk Genjot Produktivitas Pangan Nasional
Seluruh pelaku industri yang tergabung dalam ekosistem pangan nasional harus memiliki komitmen dan roadmap dalam penerapan smart farming.
IDXChannel - Penerapan konsep smart farming di setiap tahap rantai pasok dinilai sebagai solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional.
Hal ini dikatakan Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Teknologi Informasi (TI) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, Bernadetta Raras.
Menurut Raras, seluruh pelaku industri yang tergabung dalam ekosistem pangan nasional harus memiliki komitmen dan peta jalan (roadmap) dalam penerapan smart farming.
"Sehingga transformasi sektor pertanian nasional dapat berjalan secara terukur dan berkelanjutan," kata Raras lewat keterangannya, Sabtu (3/8/2024).
Dia menambahkan, terkait urgensi smart farming tersebut, Raras menjelaskan Holding BUMN Pangan ID FOOD saat ini telah menjalankan roadmap penerapan smart farming di sejumlah lini bisnisnya.
“Penting untuk ID FOOD menerapkan smart farming, mengingat sebagai Holding BUMN Pangan yang dibentuk pemerintah, ID FOOD memiliki tugas besar menjaga ketahanan pangan nasional serta meningkatkan inklusifitas petani, peternak, nelayan, dan UMKM," kata dia.
Di industri gula yang menjadi lini bisnis terbesar perusahaan misalnya, ID FOOD mengadopsi teknik pertanian cerdas yang melibatkan penginderaan jarak jauh, sensor, dan IoT.
“Dengan penerapan smart farming tersebut, ID FOOD mampu mengolah tebu dari 50.000 hektare lahan setiap tahun sambil memaksimalkan produksi,” kata Raras.
Langkah ini menurutnya, telah memberikan perbaikan yang signifikan dalam proses bisnis perusahaan.
Salah satunya dari sisi manajemen, konektifitas sistem yang dihasilkan mendukung proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, serta membantu berjalannya sistem peringatan dini yang dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian atau kehilangan produksi.
Sementara dari sisi produksi, penerapan smart farming penting untuk menjaga akurasi pelaksanaan budidaya tebu dari mulai tanam hingga panen/tebang, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tebu dan gula ID FOOD.
Dampaknya, penjualan gula ID FOOD pada 2023 mengalami peningkatan 5%, atau tumbuh dari 401 ribu ton di tahun 2022 menjadi 421 ribu ton di tahun 2023.
Sedangkan dari sisi keuangan, menurut Raras, penerapan smart farming di ID FOOD juga telah memberikan dampak positif dari mulai pengurangan biaya atau efisiensi dan peningkatan pendapatan.
(Nur Ichsan Yuniarto)