ECONOMICS

IIF Fokus Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia

Taufan Sukma Abdi Putra 25/03/2025 17:22 WIB

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) di 2024, akses air minum layak di Indonesia mencapai 92,64 persen.

IIF Fokus Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menegaskan komitmennya untuk secara aktif berkontribusi dalam meningkatkan akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 6, yaitu akses air bersih dan sanitasi untuk semua.

"(Komitmen) Ini didasarkan pada kesadaran kami bahwa ketersediaan air bersih merupakan pondasi penting bagi kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan ekonomi suatu bangsa," ujar Chief Investment Officer IIF, M Ramadhan Harahap, dalam keterangan resminya, Senin (24/3/2025).

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) di 2024, akses air minum layak di Indonesia mencapai 92,64 persen. Artinya, baru sembilan dari 10 rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum layak.

Menurut Ramadhan, salah satu solusi utama untuk mengatasi kesenjangan ini adalah melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 
SPAM sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri dari fasilitas produksi air minum, sistem pengolahan air, sistem penyimpanan air, serta sistem distribusi air yang digunakan untuk memastikan ketersediaan air minum yang aman dan berkualitas kepada masyarakat.

"Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai ketersediaan akses air bersih di Indonesia. Beberapa proyek pembangunan SPAM yang kami kerjakan dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga hal ini memungkinkan kami untuk menggabungkan keahlian dan sumber daya dari kedua belah pihak, serta berbagi risiko dan manfaat secara proporsional," ujar Ramadhan.

Dengan skema KPBU, Ramadhan menjelaskan, pihaknya dapat memastikan bahwa proyek-proyek SPAM yang didukung tidak hanya layak secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang optimal bagi masyarakat.

Sampai 2024 lalu, dikatakan Ramadhan, IIF telah terlibat dalam berbagai proyek strategis di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya yaitu proyek SPAM di Bandar Lampung dengan kapasitas pengolahan air bersih sebesar 750 lps (liter per second).

Hadirnya fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan pasokan air bersih bagi penduduk sekitar. Sebagai tambahan, IIF juga melakukan pembangunan dan pengoperasian pengolahan air bersih 450 lps di Kota Dumai.

Keterlibatan IIF dalam proyek-proyek ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Melalui penyediaan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan, IIF berupaya untuk mempercepat pencapaian target 100 persen akses air bersih di Indonesia pada 2030 mendatang," ujar Ramadhan.

Tidak hanya berkontribusi pada pencapaian SDG 6, Ramadahan juga menyatakan bahwa dukungan IIF terhadap sektor air bersih juga memiliki dampak positif pada SDG lainnya, seperti SDG 3 (kesehatan yang baik dan kesejahteraan), SDG 11 (kota dan permukiman yang berkelanjutan), dan SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).

"Dengan demikian, peran IIF dalam mendukung ketersediaan air bersih merupakan bagian integral dari upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ujar Ramadhan.

(taufan sukma

SHARE