ECONOMICS

Imbas BBM Naik, Harga Bahan Pokok di Sumut Belum Stabil

Wahyudi Aulia Siregar 16/09/2022 15:04 WIB

Mengacu kepada data PIHPS, harga beras di Sumut ada yang turun 0.4% dan ada yang naik hingga 3%.

Imbas BBM Naik, Harga Bahan Pokok di Sumut Belum Stabil (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Setelah dua minggu harga BBM dinaikkan, sejumlah harga kebutuhan pangan pokok di wilayah Sumatera Utara berfluktuasi, dengan kecenderungan membentuk tren deflasi (turun). 

Jika membandingkan harga kebutuhan pangan pokok sehari sebelum harga BBM dinaikkan, dengan harga pangan di akhir pekan ini (poin to poin), maka pada dasarnya semua berfluktuasi.

Mengacu kepada data PIHPS, harga beras di Sumut ada yang turun 0.4% dan ada yang naik hingga 3%. Untuk harga di Medan sebagai kota dengan kontribusi inflasi terbesar di Sumut, harga beras turun dalam rentang 0.4% hingga 0.9%, Namun untuk harga beras kualitas bawah stabil. Untuk harga daging ayam mengalami kenaikan 5.2%, sementara di Medan harganya naik 7.5%.

Sedangkan untuk bawang merah mengalami kenaikan 10% di wilayah Sumut dan di Medan harga bawang merah mengalami kenaikan yang cukup tajam hingga 20%. 

Terakhir yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit hijau yang meroket 24% di Sumut dan sekitar 45% di kota medan.

Sementara telur ayam rata-rata di Sumatera Utara naik sebesar 1.3%. Di medan harganya stabil. 

Untuk harga bawang putih di Sumut naik 1.9%. Sedangkan di medan harganya mengalami penurunan 0.9%. Minyak goreng curah naik 1.8% dan kemasan mengalami penurunan dalam rentang 2% hingga 3%, Sementara di Medan harga minyak goreng turun dalam rentang 0.3% hingga 2.3%.

Untuk harga daging sapi di Sumut mengalami kenaikan dalam rentang 1.7% hingga 7%. Di Medan harganya turun dalam rentang 1.1% hingga 1.2%. Untuk gula pasir harga di Sumut cenderung naik 1% sementara di Medan naik sekitar 0.3%.

Sementara itu, komoditas yang kerap jadi pemicu kenaikan inflasi yang cukup signifikan yakni cabai merah mengalami penurunan cukup tajam. Cabai merah di Sumut anjlok 36%, sementara di Medan harga cabai merahnya turun dalam sekitar 44%. 

"Dari beberapa komoditas yang berfluktuasi tersebut, dengan merujuk 2 pekan sebelum tutup bulan September, sejumlah harga ada yang masih berpeluang turun, dan sebagian berfluktuasi dalam ruang yang terbatas," kata Pengamat Ekonomi, Gunawan  Benjamin, Jumat (16/9/2022). 

Gunawan menuturkan, harga cabai rawit, cabai merah dan minyak goreng masih berpeluang untuk mengalami penurunan. Cabai merah dan cabai rawit bahkan masih berpeluang turun dalam karena masih jauh dari harga keekonomiannya di kisaran 25 hingga 33 ribu per Kg. Sejauh ini harga cabai merah berada dikisaran 49 hingga 59 ribu per Kg dan cabai rawit di kisaran 51 hingga 57 ribu per Kg.

Sementara itu, untuk harga bawang merah sejauh ini memang sedikit di atas harga idealnya. Bawang merah yang banyak dipasok dari luar wilayah Sumut memang berpeluang mendorong kenaikan biaya transportasi, yang memicu terjadinya kenaikan harga setelah harga BBM subsidi dinaikkan sebelumnya. 

"Sejauh ini fluktuasi harga pangan di Sumut masih condong ke deflasi di wilayah ini," tandasnya. 

(SAN)

SHARE