ECONOMICS

Imbas Kebakaran Smelter Gresik, Freeport Estimasi Ulang Target Produksi Akhir Tahun

Atikah Umiyani 15/10/2024 15:05 WIB

BUMN Holding Pertambangan Indonesia atau MIND ID mengungkapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menghitung ulang target produksi akhir tahun.

Imbas Kebakaran Smelter Gresik, Freeport Estimasi Ulang Target Produksi Akhir Tahun. Foto: MNC Media.

IDXChannel - BUMN Holding Pertambangan Indonesia atau MIND ID mengungkapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menghitung ulang target produksi akhir tahun, menyusul adanya insiden kebakaran yang terjadi di pabrik asam sulfat smelter di Gresik pada Senin (14/10/2024). 

Smelter tembaga milik PTFI yang berada di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) ditargetkan beroperasi penuh pada Desember 2024, dengan menghasilkan 650 ribu ton katoda tembaga dari input 1,7 juta ton konsentrat tembaga. 

"Kita mesti estimasi ulang lagi, kan belum tau, kan ada kejadian kaya gini. Ini kan ada kendala berarti kita mesti selesain kendalanya. Pasti mengganggu," ujar Direktur Portolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, dalam acara Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di The Relief Sarinah, Jakarta, Selasa (15/10/2024). 

Namun, pihaknya masih berupaya agar target produksi akhir tahun itu tetap bisa tercapai. 

"Jadi sebenarnya mungkin secara target akhir tahun tidak terpenuhi, tapi bukan berarti kita tidak bisa memproduksi. Kita masih berupaya inginnya tetap penuh," kata Dilo. 

Diungkapkan Dilo, operasi smelter tengah distop sementara karena harus dilakukan investigasi secara menyeluruh mengenai penyebab insiden kebakaran.

"Sekarang kita perbaiki semua, jadi kita yang rusak kita perbaiki sambil kita berhentikan dulu sementara, sambil kita lihat apa yang menjadi penyebab," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengungkapkan penyelidikan tengah dilakukan untuk memastikan penyebab kejadian serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Siti Sumilah Rita Susilawati menegaskan, keselamatan kerja adalah prioritas utama, dan pihaknya akan terus bekerja sama dengan perusahaan untuk memastikan standar keselamatan dipatuhi dengan ketat.

"Kami juga akan memastikan agar upaya pencegahan dan mitigasi risiko dilakukan secara berkelanjutan demi melindungi keselamatan para pekerja dan lingkungan di sekitar fasilitas tersebut," kata dia. 

(NIA DEVIYANA)

SHARE