ECONOMICS

IMF Desak Kepala Negara di G20 Perangi Proteksi Perdagangan 

Dian Kusumo 15/11/2022 16:18 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva memperingatkan para pemimpin G20 pada hari Selasa agar tidak proteksionisme perdagangan.

IMF Desak Kepala Negara di G20 Perangi Proteksi Perdagangan. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva memperingatkan para pemimpin G20 pada hari Selasa agar tidak membiarkan proteksionisme perdagangan "berakar" dan mengatakan fragmentasi ekonomi dunia ke dalam blok geopolitik akan secara signifikan merusak pertumbuhan.

Dalam pidato yang disampaikan pada KTT Kelompok 20 pemimpin, Georgieva mengatakan bahwa 345 juta orang di dunia sekarang menderita krisis pangan sebagai akibat dari perang Rusia di Ukraina, inflasi tinggi dan bencana iklim. Dia mengatakan negara-negara G20 harus "mengizinkan perdagangan untuk melakukan tugasnya".

"Menghilangkan hambatan, terutama untuk makanan dan pupuk, bisa sangat membantu mengatasi penderitaan ratusan juta orang," kata Georgieva dilansir melalui Reuters. 

"Kita tidak boleh membiarkan proteksionisme berakar dan dunia hanyut ke dalam blok yang terpisah."
Georgieva telah lama memperingatkan terhadap fragmentasi ekonomi dunia menjadi blok-blok yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu Barat di satu sisi, dan China dan ekonomi yang digerakkan oleh negara lainnya di sisi lain, mengatakan ini akan mengarah pada perbedaan teknologi dan standar peraturan dan meningkatkan proteksionisme perdagangan.

IMF telah menghitung bahwa dunia yang terbagi seperti itu akan kehilangan setidaknya 1,5 persen dari output PDB setiap tahun.

"Dan biayanya akan jauh lebih tinggi - dua kali lebih tinggi atau lebih - untuk ekonomi terbuka, yang bergantung pada kerja sama internasional," katanya.

Masih ada waktu untuk menghindari situasi ini dan "mencegah berjalan dalam tidur ke dunia yang lebih miskin dan kurang aman", tambahnya.

Georgieva juga menegaskan kembali seruannya kepada negara-negara G20 untuk mempercepat upaya memberikan keringanan utang kepada negara-negara miskin yang dibanting oleh COIVD-19, limpahan perang Ukraina dan inflasi.

Untuk 25 persen ekonomi pasar berkembang dan 60 persen negara berpenghasilan rendah, itu menghancurkan kemampuan mereka untuk menangani kerawanan pangan dan energi, katanya.

Dia memuji kesepakatan Chad dengan kreditor untuk merestrukturisasi USD3 miliar dalam utang luar negeri, mengatakan itu adalah bukti kerangka kerja perawatan utang bersama G20 yang telah lama tertunda mulai memberikan hasil.

"Tapi kami perlu melakukan lebih banyak, lebih banyak lagi," kata Georgieva.

(DKH)

SHARE