ECONOMICS

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025, Dampak Tarif Dinilai Lebih Ringan

Nia Deviyana 15/10/2025 07:36 WIB

IMF kini memperkirakan pertumbuhan PDB riil global sebesar 3,2 persen pada 2025, naik dari proyeksi 3,0 persen pada Juli 2025.

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2025, Dampak Tarif Dinilai Lebih Ringan. Foto: AP.

IDXChannel - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 pada Selasa (14/10/2025) waktu setempat.

Lembaga keuangan global tersebut menilai dampak tarif dan kondisi keuangan terbukti lebih ringan dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Namun, IMF memperingatkan bahwa ancaman perang dagang baru antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat menjadi bom waktu yang memperlambat output secara signifikan.

IMF dalam laporan World Economic Outlook-nya menyebutkan bahwa sejumlah kesepakatan dagang terbaru antara AS dan beberapa ekonomi besar berhasil menghindari dampak terburuk dari ancaman tarif Trump dengan sedikit aksi balasan.

IMF kini memperkirakan pertumbuhan PDB riil global sebesar 3,2 persen pada 2025, naik dari proyeksi 3,0 persen pada Juli dan 2,8 persen pada April, ketika Trump memberlakukan tarif global terhadap para mitra dagangnya dan memicu eskalasi saling balas tarif dengan China. 

Untuk 2026, IMF memperkirakan pertumbuhan global tetap di 3,1 persen, sama dengan proyeksi Juli.

Selain tarif yang lebih rendah dari perkiraan, output global juga ditopang oleh sektor swasta, dolar yang lebih lemah, stimulus fiskal di Eropa dan China, serta lonjakan investasi di sektor kecerdasan buatan (AI).

"Kesimpulannya, tidak seburuk yang kami khawatirkan, tapi lebih buruk dari yang kami perkirakan setahun lalu, dan lebih buruk dari yang seharusnya," ujar Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, dilansir Investing, Rabu (15/10/2025).

Adapun Trump kembali memantik ketegangan dagang pada Jumat lalu, dengan mengancam memberlakukan bea masuk 100 persen terhadap barang-barang asal China, di atas tarif rata-rata yang sudah mencapai 55 persen. Hal tersebut merupakan aksi balasan atas pengendalian ekspor mineral langka oleh Beijing.

Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pembicaraan sedang berlangsung untuk meredakan potensi eskalasi besar perang dagang AS–China.

Pertumbuhan AS Tetap Stabil

Dalam proyeksi dasar IMF, prospek ekonomi AS tetap tangguh, dengan pertumbuhan 2,0 persen pada 2025, sedikit naik dari proyeksi 1,9 persen pada Juli. IMF memperkirakan pertumbuhan PDB AS 2,1 persen pada 2026, sedikit meningkat dari proyeksi Juli lalu, namun jauh di bawah pertumbuhan 2,8 persen pada 2024.

IMF menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menopang pertumbuhan AS meliputi tarif yang lebih rendah dari perkiraan, dorongan fiskal dari RUU pajak Partai Republik, kondisi keuangan yang lebih longgar, dan booming investasi AI.

Pertumbuhan kawasan euro juga sedikit membaik dalam proyeksi IMF, naik menjadi 1,2 persen dari 1,0 persen pada Juli, didorong oleh perluasan fiskal di Jerman dan momentum kuat yang berlanjut di Spanyol.

(NIA DEVIYANA)

SHARE