ECONOMICS

IMF Sebut Subsidi Energi Fosil Global Tembus Rp85 Ribu Triliun di 2020

Dinar Fitra Maghiszha 27/09/2021 06:23 WIB

IMF mengestimasi subsidi bahan bakar fosil global mencapai US$ 6 triliun atau sekitar Rp85.702 triliun di 2020.

IMF Sebut Subsidi Energi Fosil Global Tembus Rp85 Ribu Triliun di 2020 (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengestimasi subsidi bahan bakar fosil global mencapai US$ 6 triliun atau sekitar Rp85.702 triliun / 85 kuadriliun pada 2020.

Besaran jumlah tersebut sama seperti sekitar 6,8 persen produk domestik bruto seluruh negara di dunia.

"(Padahal) ilmunya jelas. Tanpa ada upaya pengurangan bahan bakar fosil, kita bakal terus menyaksikan kehancuran tak terhitung di lingkungan kita dan melanjutkan kerusakan kesehatan serta mata pencaharian masyarakat," kata Georgieva dalam dialog terbuka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam tema Energi Jumat (24/9), dilansir Anadolu Agency, Sabtu (26/9/2021).

Dirinya menganalisa bahwa sepertiga emisi karbon global dapat berkurang apabila ada peningkatan harga bahan fosil.

Adapun argumen tersebut, jelas dia, bisa sejalan dengan agenda menjaga batas kenaikan suhu global mencapai 1,5 derajat celcius.

Di samping itu, jika harga energi fosil meningkat maka dapat memproyeksikan kebutuhan anggaran lingkungan dan pasokan pada 2025.

"Mendapatkan harga bahan bakar fosil yang tepat adalah kunci untuk mengurangi (emisi) ini. Harga yang tepat harus sepenuhnya mengacu terhadap biaya pasokan dan biaya lingkungan - terutama emisi karbon dan polusi udara lokal," tuturnya.

"Ini sangat menantang," katanya sembari memberikan saran bahwa penentuan peningkatan harga bahan bakar fosil dapat disesuaikan dengan lingkungan dan pasokan di suatu wilayah.

Georgieva meyakini jika hal ini terlaksana, maka dapat meningkatkan produk domestik bruto global sebanyak 4 persen.

"Sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan investasi hijau dan anggaran untuk sosial," tegasnya.

Di sisi lain, Georgieva menyatakan IMF telah mengusulkan harga dasar karbon global berdasarkan tingkat pembangunan di wilayah penghasil emisi, untuk membantu menentukan harga bahan bakar (fosil) yang tepat. 

(IND)

SHARE