Impor Beras, Mendag Lutfi: Kalau Salah, Saya Siap Berhenti!
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana mengimpor beras sebanyak satu juta ton. Bila keputusannya tersebut salah, ia siap untuk mundur dari jabatannya.
IDXChannel - Melihat stok Bulog untuk cadangan beras nasional yang sangat rendah, membuat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana mengimpor beras sebanyak satu juta ton. Bila keputusannya tersebut salah, ia siap untuk mundur dari jabatannya.
Hal tersebut diungkapkan Lutfi ketika rapat kerja dengan Komisi VI DPR, seperti dikutip Rabu (24/3/2021), ketika membahas RUU tentang Pengesahan Comprehensif Economic Partnership Agrement the Republic of Indonesia and the EFTA States.
“Saya harus memutuskan pada keputusan yang tidak populer, saya hadapi Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, ngak ada masalah. Saya berhenti tidak ada masalah. Saya memikirkan masalah yang tidak dipikirkan bapak-ibu (anggota DPR) sekalian,” ungkap Lutfi.
Menurutnya, keputusan impor beras bukan semata atas keinginan pribadinya. Melainkan, hal tesebut sudah tertuang dalam notulen rapat kabinet sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 23 Desember.
“Dalam notulen rapat kabinet, diputuskan bahwa Bulog pada 2021 musti punya cadangan beras iron stock, salah satunya pengadaan 500.000 ton beras bisa dari impor,” kata Lutfi
Setelah menghitung dan melihat stok beras di Bulog, dirinya berkeyakinan bahwa stok beras nasional sangat minim sekali bahkan terendah sepanjang sejarah Indonesia. Cadangan di Bulog diperkirakan saat ini kurang dari 500.000 ton, hal ini tentunya berbahaya karena harga beras akan sangat mudah dipermainkan pedagang atau spekulan.
“Cadangan beras di Bulog di bawah 500.000, itu yang saya takutkan, karena dengan 500.000 itu pemerintah bisa dipojokkan oleh pedagang dan spekulan. Kalau hargana naik, saya juga yang disalahkan,” tambahkan.
Namun, Ia berjanji keputusan impor beras tersebut tidak akan dilakukan ketika masa panen raya. Bulog harus mengerahkan usahanya semaksimal mungkin untuk menyerap beras petani. Apabila kurang, maka pemerintah akan melakukan impor.
“Saya janji tidak ada impor ketika panen raya. Bulog akan serap sebanyak mungkin beras dari petani,” tutupnya. (RAMA)