Impor RI dari Israel Tembus Rp875 Miliar pada 2024, Ini Daftar Barangnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia dari Israel mencapai USD54,2 juta atau Rp875,71 miliar sepanjang 2024.
IDXChannel - Meski Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, aktivitas perdagangan tetap berlangsung untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai impor Indonesia dari Israel mencapai USD54,2 juta sepanjang 2024.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor Bank Indonesia per akhir Desember 2024 sebesar Rp16.157 per USD, maka nilai impor tersebut setara dengan Rp875,71 miliar.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Israel bukan merupakan mitra dagang utama Indonesia.
“Tentunya Israel bukan menjadi asal, bukan menjadi mitra dagang utama karena nilainya sangat kecil. Jadi nilai impor Indonesia dari Israel sepanjang 2024 adalah USD54,2 juta,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Terdapat lima jenis barang utama (dengan nilai terbesar) yang diimpor Indonesia dari Israel meski angkanya dinilai relatif kecil. Kategori terbesar adalah mesin dan peralatan mekanis sebagian (HS84), dengan nilai mencapai USD33,9 juta.
Selanjutnya, mesin dan alat perlengkapan bagiannya (HS85) mencatatkan nilai impor sebesar USD8 juta.
Selain itu, kategori perkakas dan peralatan logam tidak mulia (HS82) menyumbang nilai impor sebesar USD4,1 juta. Barang-barang lainnya termasuk peralatan optik, sinematografi, dan produk farmasi.
“Juga ada optik, sinematografi, produk farmasi, yang nilainya kecil-kecil,” ujar Amalia.
Di tengah situasi politik global yang kompleks, khususnya di Timur Tengah, relasi dagang antar-negara tanpa hubungan diplomatik sering kali melibatkan peran pihak ketiga, atau mitra dagang tidak langsung. Hal ini memungkinkan barang-barang tertentu tetap masuk ke pasar Indonesia.
Hal ini dibenarkan oleh Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Abdul Kadir Jailani di Kantor MUI pada Kamis (18/7/2024), demikian dikutip dari situs resmi MUI.
“Bahwa perdagangan Indonesia dengan Israel dilakukan secara tidak langsung melalui negara pihak ketiga," kata Abdul dalam Dialog Palestina: Kebijakan dan Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian Palestina.
Indonesia selama ini dikenal menjalin hubungan perdagangan dengan negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, dan negara-negara mitra tetangga ASEAN. Dalam konteks ini, nilai impor dari Israel menjadi sorotan, terutama terkait kebutuhan terhadap barang-barang yang diimpor.
Kendati jumlahnya kecil, data ini menunjukkan hubungan ekonomi melalui jalur perdagangan tetap berlangsung antar-kedua negara, meskipun tanpa hubungan diplomatik formal.
Dengan angka sebesar USD54,2 juta, kontribusi Israel terhadap total impor Indonesia pada 2024 tetap berada di level minimal jika dibandingkan dengan total nilai impor nasional
Namun, data ini menegaskan gambaran bahwa interaksi ekonomi tidak sepenuhnya terhalang batasan diplomasi, melainkan lebih ditentukan oleh supply-demand, dalam hal ini adalah kebutuhan pasar dan mekanisme perdagangan global.
“Impor dari Israel ini dilakukan dengan negara ketiga. Dalam kebijakan masalah ini, Indonesia selalu melihat semua ketentuan peraturan nasional dan internasional," tutur Abdul.
(Fiki Ariyanti)