Impor Tak Kunjung Terealisasi, Pemerintah Beli Kedelai dari Swasta
pemerintah terpaksa harus membeli pasokan kedelai impor dari pelaku industri swasta dengan harga Rp12.000 per kilogram (kg).
IDXChannel - Pemerintah terus mencari cara untuk dapat menekan tingginya harga kedelai di pasar dalam negeri, terutama di kalangan perajin tahu dan tempe domestik.
Pasalnya, skenario awal yang disiapkan lewat intervensi pasar melalui gelontoran pasokan impor tak berjalan sesuai rencana.
Hal ini lantaran Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) yang ditugaskan mengimpor kedelai sebanyak 350.000 ton sejak November 2022 lalu, faktanya hingga saat ini belum juga mampu merealisasikan tugas tersebut.
Akibatnya, kini pemerintah terpaksa harus membeli pasokan kedelai impor dari pelaku industri swasta dengan harga Rp12.000 per kilogram (kg).
Adalah FKS Group, yang dilaporkan telah mendatangkan 56.000 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS), dan kini telah ditempatkan di Cigading, Cilegon, Banten.
"Iya benar, sudah datang 56.000 ton, dan langsung dibeli pemerintah dengan harga Rp12.000 per kg. Nanti kita jual ke pasar dengan harga Rp11.000 per kg lewat BUMN Pangan. Jadi ada selisih Rp1.000 yang masuk dalam subsidi pemerintah," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, usai meninjau langsung di lokasi, Cilegon, Banten.
Nantinya, menurut Zulkifli, pasokan kedelai sebanyak 56.000 ton itu bakal didistribusikan di tiga kawasan, yaitu Banten, Semarang, dan Cilacap. Rencananya, wilayah Banten bakal mendapatkan alokasi pasokan sebanyak 30.000 ton, dan lalu selebihnya bakal dibagi untuk pasokan di Wilayah Semarang dan Cilacap.
"Ini memang harus cepat kita distribusikan. Di sini (Banten) di-chart sekitar 30.000 ton. Sisanya baru kita geser ke Semarang dan lanjut ke Cilacap. Nanti Bulog dan ID FOOD membantu mempercepat distribusi juga, karena kita gak bisa kerja sendiri. Ini eranya kolaborasi," tegas Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan yang sama. (TSA)