Inalum Bidik Produksi hingga 900 Ribu Ton, Intip Strateginya
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) menargetkan kapasitas produksi mereka secara bertahap hingga 900 ribu ton dalam 5 tahun ke depan.
IDXChannel - PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) menargetkan kapasitas produksi mereka secara bertahap hingga 900 ribu ton dalam 5 tahun ke depan.
Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende mengatakan, pihaknya fokus melakukan penyelesaian beberapa proyek strategis untuk mencapai target tersebut.
"Proyek-proyek tersebut antara lain Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi pada tahun 2023, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025 dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA," sebut Mahyaruddin dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
Berdasarkan hasil riset Wood Mackenzie pada September 2023 lalu menyebutkan bahwa dalam jangka menengah, diproyeksikan market balance aluminium di Indonesia akan mengalami surplus.
Namun, untuk pasar aluminium di Asia masih mengalami defisit. Hal ini menjadi peluang bagi Industri aluminium dalam negeri untuk dapat memperluas pangsa pasar di Kawasan Asia sekaligus menjadi potensi korporasi dalam melakukan ekspansi bisnis yang lebih besar.
Pasca transformasi MIND ID – INALUM pada Maret 2023, INALUM berkomitmen untuk menjadi salah satu motor utama dalam hal mewujudkan visi 'Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan'.
"INALUM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk-produk aluminiumnya dan fokus pada pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium nasional, baik dalam hal peningkatan kapasitas produksi, pengembangan lingkup rantai pasok aluminium, maupun pengembangan energi hijau," tukasnya.
INALUM memproduksi 4 jenis aluminium Ingot berdasarkan level kemurnian. Yaitu S1-A (99,92%), S1-B (99,90%), S2 (99,85%), dan G1 (99,70%). Aluminium Ingot pada umumnya memerlukan proses remelting agar dapat dibentuk menjadi berbagai produk akhir, seperti komponen otomotif, konstruksi bangunan, dan lain-lain.
Aluminium ingot produksi INALUM yang paling diminati adalah S1-B (99,90%). Aluminium Ingot itu memiliki berat 22,7 kg per batang dengan dua tingkat kemurnian aluminium; 99,90% dan 99,70%. Kualitas Aluminium Ingot Inalum mengacu pada JIS h2102 (Virgin Aluminium Ingot) dan JIS H1305 (Metode Analisis Spektrokimia Emisi Optik untuk Aluminium dan Paduan Aluminium).
Teranyar, INALUM melakukan ekspor Aluminium Ingot Seri G-1 sebanyak 7.000 Metric Ton (MT) ke China. Ekspor dilakukan dari Pelabuhan INALUM di Kuala Tanjung pada 28 dan 29 Maret 2024. "Ini merupakan momen ekspor pertama korporasi pada 2024," tegas Mahyaruddin.
Ekspor yang dilakukan di Pelabuhan INALUM di Kuala Tanjung merupakan bukti produk INALUM yang semakin kompetitif di pasar global.
"Momen ekspor ini merupakan langkah perusahaan dalam hal ekspansi pasar aluminium khususnya pasar global. Hal tersebut sejalan salah satu dari tiga mandat yang diberikan pemerintah kepada keluarga besar BUMN Holding MIND ID yaitu terkait memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis, sekaligus pembuktian korporasi atas kemampuan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan juga pasar internasional," tutupnya.
(DES)