Incar Pasar Eropa, Perusahaan Alkes RI Pamerkan Produk Unggulan di Jerman
Dorong perluasan akses pasar eropa, perusahaan alat kesehatan Indonesia kembali catatkan kerja sama dan transaksi dagang di pameran alat kesehatan MEDICA 2023.
IDXChannel - Dorong perluasan akses pasar eropa, perusahaan alat kesehatan Indonesia kembali catatkan kerja sama dan transaksi dagang di pameran alat kesehatan MEDICA 2023 senilai Rp 363,08 miliar.
Digelar di Jerman pada 13-16 November, acara ini diikuti lebih dari 6.200 perusahaan multinasional yang memamerkan lebih dari 22.000 jenis produk alat kesehatan.
Keikutsertaan kembali Indonesia pada salah satu pameran alat kesehatan terbesar di dunia ini menegaskan upaya Indonesia untuk memperluas akses pasar alat kesehatan ke pasar Eropa.
Hal ini sekaligus menunjukkan kapabilitas perusahaan Indonesia dalam memproduksi alat kesehatan dengan kualitas standar internasional, didorong oleh kolaborasi KBRI Berlin dengan Kemendag, Kemenkes, dan Asosiasi Produsen Alkes Indonesia (Aspaki).
"Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno membuka Paviliun Indonesia yang turut dihadiri oleh Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan-Kemenkes RI, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional-Kemendag RI, Konsul Jenderal RI di Frankfurt, dan delegasi dari industri kesehatan Indonesia," kata pihak KBRI dalam keterangan persnya, Senin (20/11/2023).
Paviliun Indonesia menempati Hall 17, dengan luas area 120 meter persegi, dengan partisipasi 13 perusahaan, serta 1 perusahaan lainnya yang ikut pada hall terpisah. Posisi Paviliun Indonesia di Hall 17 tersebut bersanding dengan dan tidak kalah saing dari paviliun negara / wilayah lain seperti seperti Italia, Perancis, Belgia, Amerika Serikat, Jepang, RRT, Pakistan, Maroko, Brazil, Swiss, dan Taiwan.
Perusahaan Indonesia di MEDICA 2023 menampilkan beragam alat kesehatan unggulan, seperti peralatan cangkok tulang, mesin kolposkopi, ICU ventilator, sekrup sistem tulang belakang, ranjang elektrik rumah sakit, jarum suntik, peralatan bedah, peralatan pemindaian kardiografi, mesin proses dialisis, mesin humidifier, sarung tangan bedah, peralatan tes reagen, dan perlengkapan bedah sekali pakai.
Selama empat hari pelaksanaan MEDICA, perusahaan alat kesehatan Indonesia mencatatkan kerja sama dan transaksi dagang senilai Rp363,08 milyar (USD21,5 juta). Kerja sama dan transaksi dagang tersebut dilakukan oleh PT Graha Tekno Medika, PT Forsta Kalmedic Global, PT Kalgen DNA, PT Swayasa Prakarsa, PT Prima Alkesindo Nusantara, dan PT IDBH Utama Jaya, dan bersama dengan mitra bisnis internasional dari Jerman, Swiss, Perancis, Belanda, RRT, dan Vietnam.
Selain transaksi dagang, terdapat peluncuran produk Bone Graft yang terbuat dari cangkang telur. Sebagai informasi, bone graft merupakan materi pengganti tulang yang digunakan untuk mempercepat penyembuhan tulang pada kasus patah tulang dengan defek tulang. Produk bone graft tersebut mengandung kalsium dari cangkang telur ayam dengan proses pemurnian mutakhir guna mendapatkan kalsium murni, yang mana sangat ramah lingkungan dan diklaim sebagai pertama di dunia yang menggunakan bahan baku natural. Produk tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dengan PT Berkah Instalasi Medika dan PT Astra Komponen Indonesia.
Ekspor alat-alat kesehatan ke Jerman sesuai dengan upaya Indonesia memenuhi 10 kebutuhan impor utama Jerman. Pada 2022, kelompok produk alat kesehatan (HS90) merupakan urutan kelima kelompok produk yang paling banyak diimpor oleh Jerman. Total perdagangan Jerman dengan dunia pada produk alat kesehatan (HS90) sebesar USD125,8 milyar, dengan impornya sebesar USD46,9 milyar.
Tren impor HS90 Jerman selama periode 2018-2022 meningkat 1,22%. Sementara, ekspor produk alat kesehatan Indonesia ke Jerman pada 2022 sebesar USD53,8 juta. (WHY)